Label pangan yang tertera pada kemasan makanan atau minuman yang kita beli fungsinya untuk menginformasikan kandungan gizinya. Dengan memahami cara membacanya, kita bisa memutuskan akan membeli atau tidak produk tersebut. Berikut lima cara membacanya menurut ahli gizi RSUP dr Sardjito Jogja.
Selain menginformasikan daftar bahan, kandungan gizi hingga masa kadaluarsa, label pangan juga sebagai media promosi untuk menarik minat konsumen.
Agar label pangan itu tidak berlebihan atau menyamarkan sesuatu dengan memberikan keterangan yang tidak sesuai, BPOM telah menerbitkan Peraturan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Peraturan itu mengatur secara detail mengenai kriteria label, keterangan, hingga larangan-larangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman resmi RSUP dr Sardjito Jogja yang diakses pada Kamis (28/7/2022), label pangan sangat penting untuk memudahkan konsumen memilih produk yang aman sesuai kebutuhannya. Jika cermat mengamati label pangan, kita juga dapat membatasi pembelian produk tertentu.
Terlebih jika kamu sedang mempertahankan berat badan yang ideal dengan cara diet rendah lemak jenuh, keterampilan membaca label pangan ini sangat penting.
Dalam tulisannya yang ditayangkan di sardjito.go.id, petugas Instalasi Gizi RSUP Dr Srdjito Jogja, Sarjinem, menjelaskan dalam label pangan itu ada Persen AKG. Persen AKG merupakan panduan untuk mengetahui satu porsi makanan berkontribusi terhadap total diet harian.
Apabila persen AKG produk makanan itu hanya 5 % atau kurang berarti nilai gizinya rendah. Jika persen AKG menunjukkan angka 20 % atau lebih tinggi, maka nilai gizinya tinggi. Kalau persen AKG menunjukkan 20 %, artinya kebutuhan harian sudah terpenuhi.
Dikutip dari sardjito.go.id, berikut lima cara membaca label pangan:
1. Serving Size
Serving size menunjukkan takaran dalam satu kali penyajian atau dalam satu porsi makanan. Informasi nutrisi tersedia dalam satu kali penyajian. Serving per Container menunjukkan berapa banyak porsi dalam satu kemasan.
2. Jumlah Kalori
Kalori yang tercantum pada label pangan adalah untuk satu porsi makanan. Kalori dari lemak menunjukkan berapa banyak kalori lemak dalam satu porsi produk tersebut.
3. Persen AKG
Menunjukkan satu porsi makanan berkontribusi pada total diet harian. Gunakan data Persen AKG untuk memilih makanan yang tinggi nutrisi jika kamu membutuhkan energi yang lebih tinggi atau sebaliknya. Nilai Harian didasarkan pada diet 2.000 kalori. Namun, kebutuhan nutrisi tergantung pada aktifitas fisik, jenis kelamin, dan umur.
4. Kandungan Gizi
Makan terlalu banyak lemak total (terutama lemak jenuh dan trans lemak), kolesterol, atau natrium dapat meningkatkan risiko penyakit kronis tertentu seperti penyakit jantung, beberapa jenis kanker, atau tekanan darah tinggi.
5. Dapatkan Cukup Nutrisi Berikut Ini
Tingkatkan asupan serat makanan, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan kalium nutrisi ini dapat meningkatkan kesehatan dan membantu mengurangi risiko beberapa penyakit.
Nah, sekarang paham kan fungsi tabel pangan pada kemasan produk yang kamu beli? Cermati dulu sebelum membeli agar tidak menyesal di kemudian hari. Semoga bermanfaat.
(dil/aku)