Sajian nasi bukhari menjadi salah satu pilihan untuk merayakan Lebaran Idul Fitri. Makanan dengan cita rasa khas Timur Tengah ini laris manis jelang Lebaran di Banjarnegara.
Seorang pembuat nasi bukhari di Desa Gemuruh, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Srimiati, mengungkap produksi nasi bukhari bertambah selama masa Lebaran.
"Untuk hari raya Idul Fitri, banyak pesanan. Selain untuk keluarga juga untuk acara halal bihalal," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (28/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meningkatnya jumlah pesanan sudah mulai terasa sejak pertengahan Ramadan lalu. Ia menyebut, ada kenaikan jumlah pesanan hingga 50 persen dari bulan-bulan sebelumnya.
Biasanya, nasi bukhari hasil produksinya juga dipesan untuk menu buka puasa. Pesanan nasi bukhori bisa dipesan secara porsi untuk perorangan maupun untuk kelompok. Untuk porsi kelompok nasi bukhori bisa untuk disantap antara 6 orang sampai 8 orang.
"Biasanya untuk yang kelompok ini yang pesan dari pondok-pondok pesantren. Harganya kalau yang porsi 6 orang sampai 8 orang itu mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 600 ribu. Sedangkan untuk porsi perorangan harganya mulai Rp 30 ribu sampai Rp 60 ribu," jelasnya.
Untuk bahan-bahan, ia menyebut seperti nasi basmati, pasta tomat, kayu manis, kismis dan bawang bombai. Meski menjual menu kuliner khas Timur Tengah, namun ia tetap mencampur racikannya dengan rempah lokal.
"Tetapi tetap tidak menghilangkan cita rasa khas Timur Tengah. Ini untuk menyesuaikan saja dengan lidah kita. Ada pilihan topping dari kambing, sapi dan ayam kampung," kata dia.
Pengalamannya menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi ini menjadi modal Srimiati untuk membuka usaha kuliner nasi bukhari. Selain nasi bukhari, ia juga menjual kuliner lain yang juga khas Timur Tengah seperti nasi mandhi, nasi briyani dan nasi kabli.
"Ada menu-menu lain, tetapi yang paling laris dipesan nasi bukhari," pungkasnya.
Baca juga: Sederet Momen Jokowi Berlebaran di Jogja |
(sip/sip)