Mudik ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kurang lengkap rasanya jika belum mencicipi kuliner rica-rica yang satu ini. Jika biasanya rica-rica memakai bahan daging ayam atau bebek, warung di Kudus ini memilih menggunakan daging enthok alias menthok.
Enthok atau mentok sendiri adalah sejenis burung atau unggas yang masih termasuk keluarga bebek, biasa dipelihara untuk diambil daging dan telurnya. Daging dengan tekstur tebal itu menjadi pilihan bagi warung yang berada di gang 18 Desa Gribig, Kecamatan Gebog ini.
Kuliner rica-rica enthok bisa menjadi salah satu menu pilihan favorit pecinta kuliner di warung yang berdiri sejak tahun 2019 silam ini. Rasa bumbu jahe yang pedas dan segar, dipadu dengan daging enthoknya yang empuk begitu menggugah selera.
Pemilik warung makan, Rosidah (55) mengatakan ada berapa bumbu yang digunakan untuk memasak rica-rica enthok miliknya. Dia pun mengaku tidak menggunakan penyedap buatan, semuanya bumbu alami yang segar.
"Bumbu yang digunakan di antaranya ada bawang putih, jahe, merica, gula aren," kata Rosidah ditemui detikJateng, beberapa waktu lalu.
Rosidah menjelaskan, untuk memasak daging enthok, dibutuhkan waktu hingga tiga jam. Tak hanya itu, untuk memasak dia memilih menggunakan kayu. Hal tersebut bertujuan agar daging enthok lebih empuk.
 Kuliner rica-rica enthok di Kudus. Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng |
"Enthok bisa empuk ini dimasak khusus selama tiga 3 jam. Rebusnya pakai kayu sehingga bisa empuk, ditambah dengan rempah-rempah jahe rasanya pedas, seger anget gitu," jelas dia.
Dia mengakui menu rica-rica menjadi salah satu favorit pecinta kuliner. Pembeli datang dari berbagai belahan kota sekitar Kudus. Setiap satu porsi rica-rica enthok dipatok Rp 19 ribu. Rosidah menjelaskan sehari bisa menghabiskan 15 ekor enthok.
"Ramai, biasanya yang pesan rica-rica enthok, yang datang dari Jepara, juga Kudus, Pati juga ada," ungkap dia.
Simak Video "Penampakan Tanggul Sungai Dawe Kudus Jebol dan Banjiri Ratusan Rumah"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/rih)
