Masjid Agung Kauman Semarang menggelar festival kuliner yang menyajikan menu untuk berbuka dan sahur. Petis bumbon, menjadi kuliner yang banyak diminati karena menjadi salah satu khas Ramadan di Semarang.
Ketua panitia kegiatan,, Ahmad Junaidi mengatakan, festival kuliner tersebut bernama Pasar Jajan Semarang alias Pajangan. Ada 28 stand UMKM makanan dan ada 6 gazebo untuk usaha yang sudah memiliki brand besar.
"Kita ada kegiatan yang sifatnya membantu UMKM. Beraneka jajanan. Ada makanan untuk buka dan untuk sahur," kata Ahmad ditemui di kantor Masjid Agung Kauman, Senin (5/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasinya persis di seberang Masjid Agung Kauman atau tepatnya di Aloon-aloon Semarang. Para penjual sudah bersiap sejak pukul 14.00 WIB dan tutup pukul 21.00 WIB.
Sejak pukul 15.00 WIB para pengunjung sudah mulai berdatangan cukup banyak. Makanan yang disajikan cukup beragam mulai dari makanan tradisional hingga street food modern."Tapi sebelum jam 21.00 sudah banyak yang tutup karena habis," imbuhnya.
Paling banyak dicari memang petis bumbon yaitu masakan yang wujudnya seperti sambal goreng dengan petis dan telur bebek yang nikmat.
"Saya ngikutin orang tua saya sejak remaja. Kalau Ramadan ke Kauman beli Petis Bumbon. Rasanya tidak seperti sambel goreng, pedasnya enak gitu. Telurnya juga telur bebek. Enak buat buka puasa, nikmat sekali. Saya dari daerah Sinar Waluyo menyempatkan datang ke sini," kata salah satu pembeli, Siswanto (65).
![]() |
Salah satu penjual petis bumbon, Sukanah (68) mengatakan makanan itu memang khas di daerah Kauman. Ia menjelaskan menyantap petis bumbon paling nikmat pakai lontong.
"Setiap puasa pasti ada Petis Bumbon. Khas Kota Semarang kalau bulan puasa. Makannya sama lontong kasih krecek enak. Bahannya macam-macam. Selain telur bebek dan petis ada santan, brambang, bawang, sereh, salam, laos. Ini tanpa garam sudah nikmat asinnya," jelas Sukanah.
Jajanan yang dihadirkan sangat beragam contohnya opor ayam, Ketan biru, coro santan, aneka gorengan termasuk lumpia, bahkan jajanan modern seperti Corndog pun ada. Berbagai minuman es juga dijual mulai dari es teh, kolak, dawet, dan lainnya.
Sementara itu, kegiatan Ramadan di Masjid Agung Kauman Semarang seperti Semaan Alquran, pengajian, Tarawih, dan sebagainya digelar seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun memang ada yang sedikit beda dengan sajian takjil. Jika dulu takjil didampingi air zam-zam, saat ini sudah tidak ada karena sulit mendatangkannya.
"Air zam zam tidak ada karena mendatangkannya itu sulit. Kalau takjil seperti Kurma masih," ujarnya.
(ahr/ahr)