Lebih dari seabad bubur India menjadi makanan khas berbuka di Masjid Jami Pekojan Semarang. Takmir masjid menceritakan pengalamannya setelah bertahun-tahun menyajikan bubur India setiap jelang berbuka puasa.
"Orang banyak tertarik dengan bubur ini, walaupun kita capek-capek tapi ada rasa bahagia," kata Ketua Takmir Masjid Jami Pekojan, Ali Baharun saat di lokasi, Senin (4/4/2022).
Saat ditemui, Ali masih sibuk menuang kuah kari ke dalam bubur-bubur yang sudah ada di mangkuk. Terlihat ada sekitar lima pria dewasa yang membantunya menyajikan bubur India itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses memasak bubur itu sendiri sudah dimulai saat siang hari. Untuk berbuka, bubur disajikan dengan kurma, buah semangka, dan susu cokelat.
Tak hanya dari warga sekitar, Ali juga menyebut bila banyak warga luar kota yang sengaja datang ke Semarang untuk menikmati Bubur India.
"Banyak, ada juga dari luar kota satu rombongan, satu keluarga," ujar Ali.
![]() |
Setiap hari, Masjid Jami Pekojan menghabiskan sekitar 250 porsi bubur India. Dari 250 porsi, 100 porsi disediakan untuk warga yang ingin membawa pulang dan memakannya di rumah.
"Pada saat puasa hari Minggu atau libur jadi kebanyakan (yang datang), tapi kadang dibagi buah satu mangkok," katanya.
Resep yang disajikan juga selalu sama setiap tahunnya. Meski tak ada resep khusus, menu bubur India sudah bertahan lebih dari 100 tahun.
"Sejaknya sih sejak masjid ini berdiri, saya sudah generasi kelima," ujar Ali.
Proses memasak bubur itu sendiri dilakukan secara terbuka tepat di samping masjid. Resep bubur khas Masjid Jami Pekojan juga tertulis di sana.
Sejak pukul 16.00 WIB, terlihat warga yang kebanyakan anak-anak sudah mulai antre untuk mendapatkan bubur. Di masjid, bubur juga sudah di susun sedemikian rupa agar pengunjung mudah untuk mendapatkannya.
(afn/aku)