Video seorang penjual warung makan Indomie (warmindo) bersimbah darah di Jalan Bugisan, Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY, beredar di media sosial. Ternyata pria itu usai duel dengan penjual martabak. Polisi mengungkap sederet fakta di balik aksi duel tersebut.
Dilansir detikJogja, Selasa (29/8), Akibat duel itu, pria tersebut mengalami luka bacok mulai dari kepala, tangan, hingga kaki. Korban dibawa ke RS PKU Jogja. Adapun pelaku yang bersenjatakan celurit diamankan warga dan diserahkan ke Polsek Kasihan.
"Jadi pelakunya penjual martabak dan korbannya penjual warmindo," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry, Senin (28/8) malam, dikutip dari detikJogja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeffry mengatakan, penjual martabak itu berinisial TDS (24) asal Kaliangkrik, Magelang Jawa Tengah. Adapun penjual warmindo itu berinisial ED (51), asal Darma, Kuningan, Jawa Barat.
Peristiwa itu terjadi pada pukul 17.00 WIB, Senin (28/8). Saat itu ED melintas di depan gerobak martabak TDS, lalu keduanya cekcok hingga berujung penganiayaan.
Menurut Jeffry, keduanya saling kenal karena sama-sama berjualan di Jalan Gabusan, Kasihan, Bantul. Namun, saat lebaran tahun ini keduanya terlibat perselisihan. TDS mengaku sakit hati dengan ED dan sempat diancam.
"Keterangan dari pelaku (penjual martabak), pelaku ini merasa sakit hati dan itu sudah berlangsung sejak lebaran," ujar Jeffry, Selasa (29/8/2023).
Jeffry menjelaskan, awalnya TDS sempat mengarahkan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) agar meminta makan ke warmindo milik ED. Mengetahui kedatangan ODGJ akibat arahan TDS, ED menegur dengan kata-kata yang membuat TDS sakit hati.
"Saat menegur itu ada kata-kata yang membuat pelaku sakit hati dan akhirnya pelaku melakukan hal tersebut," ucap Jeffry.
TDS juga mengaku bahwa ED sempat mengancam untuk membunuhnya jika dia melakukan hal serupa. Namun polisi tidak langsung percaya karena itu baru keterangan sepihak.
"Penjual warmindo juga sempat melontarkan ancaman akan membunuh penjual martabak kalau mengarahkan ODGJ ke warungnya lagi. Namun itu berdasarkan keterangan awal pelaku, sampai hari ini pelaku masih dimintai keterangan," terang Jeffry.
Jeffry menambahkan, TDS memang telah menyimpan celurit di gerobaknya. Dari pengakuan TDS, celurit itu hanya untuk melindungi diri.
"Celurit sudah disiapkan pelaku di dalam gerobak namun disiapkan bukan untuk menganiaya korban. Untuk alasan menyimpan celurit, dari pengakuan pelaku untuk jaga-jaga bila ada ancaman tiba," katanya.
(dil/sip)