Sebuah perkampungan di Kabupaten Kulon Progo, DIY, berjuluk 'Kampung Mati' setelah ditinggalkan hampir seluruh penduduknya sejak empat tahun lalu. Di perkampungan itu kini hanya ada satu keluarga. Begini penampakan rumah keluarga terakhir tersebut.
Kampung Mati ini berada di pelosok hutan perbukitan Menoreh, tepatnya di wilayah Dusun Watu Belah, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo. Dukuh Watu Belah, Gunawan mengatakan dulu ada 10 rumah di kampung itu.
![]() |
Lantaran aksesnya sulit, banyak warga yang pindah sehingga menyisakan satu rumah saja. Rumah itu dihuni Sumiran (49) dan istrinya, Sugiati (50), serta dua anak mereka yaitu Agus Sarwanto (23) dan Dewi Septiani (10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini waktu itu masih ada 10 rumah termasuk Bapak Sumiran. Tapi berjalannya waktu, karena akses jalan yang mungkin tidak bisa dibuka khususnya untuk yang di RT 45 atau di wilayah Pak Sumiran ini, warga itu berpindah ke tempat yang lebih dekat dengan akses jalan," kata Gunawan kepada detikJateng, Jumat (16/6/2023).
![]() |
Menurut Sugiati, ada sejumlah alasan yang membuat penduduk meninggalkan Kampung Mati. "Karena di sini jauh dari jalan yang bisa diakses kendaraan. Harus jalan kaki dulu sejauh 1,5 sampai 2 km. Jadi banyak yang pindah," ucapnya.
Sejak itu, Sugiati dan keluarganya benar-benar hidup sendiri di Kampung Mati. "Penduduk terakhir yang pindah itu sekitar 4 tahun lalu. Jadi sejak 4 tahun ini kami memang menyendiri," imbuhnya.
![]() |
Selama hidup menyendiri di tengah hutan, Sugiati dan keluarganya kerap mengalami hal mistis. Mulai dari suara gebrakan meja dari rumah tetangga saat anak bungsunya masih kecil, kaca rumahnya didobrak oleh entitas gaib, hingga tutup panci yang melayang sendiri.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya....
Saat mencari kayu bakar, Sugiati juga mengaku pernah menjumpai sesosok ular sebesar kepala manusia. Ular ini memiliki dua kepala. Dia juga pernah bertemu sosok pria misterius yang tiba-tiba muncul di area perbukitan dekat rumahnya.
![]() |
"Banyak suara-suara juga tapi nggak saya dengerin karena udah biasa. Juga biar hantunya itu kalau dicuekin malu, capek sendiri menghantui saya," imbuhnya.
Suami Sugiati, Sumiran, juga mengaku beberapa kali ditimpuk batu oleh makhluk gaib ketika sedang mengambil air di sumber mata air setempat. Namun, Sumiran mengaku tidak takut karena terbiasa.
Simak Video "Video: Viral Momen Wakil Bupati Kulon Progo Perbaiki Sepatu Paskibraka"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/sip)