Kampung Pitu di Pedukuhan Nglanggeran Wetan, Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul hanya dihuni 7 kepala keluarga (KK) sejak dulu. Sisi lain dari Kampung Pitu, kawasan ini menyuguhkan panorama yang memanjakan mata.
Kampung Pitu berada tak jauh dari kawasan gunung api purba Nglanggeran. Puncak kampung ini menyuguhkan pemandangan alam dari ketinggian.
Berjarak 27 kilometer dari jantung Kota Jogja, akses ke puncak Kampung Pitu terbilang cukup sulit karena harus menyusuri jalan corblok dan tumpukan bebatuan. Selain itu, kontur jalan menuju lokasi tersebut banyak didominasi tanjakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum sampai di puncak Kampung Pitu, pengunjung bakal menemukan pintu masuk dan loket tiket berwarna hijau. Selanjutnya, pengunjung bisa masuk dengan mengendarai motor.
Sesampainya di puncak tersebut pengunjung harus berjalan untuk sampai di puncak Kampung Pitu. Pemandangan alam seperti terasering persawahan hingga puncak gunung api purba Nglanggeran tampak begitu memanjakan mata.
Selain itu, di puncak Kampung Pitu juga terdapat camping ground untuk menginap wisatawan. Namun, hanya ada satu pedagang yang berjualan di sekitar puncak tersebut.
![]() |
Salah satu warga Kampung Pitu, Surono (42) mengatakan Kampung Pitu memang memiliki beberapa objek wisata alam. Bahkan, saat akhir pekan beberapa wisatawan datang untuk camping dan menikmati sunrise hingga sunset di puncak Kampung Pitu.
"Di sini ada puncak Kampung Pitu, dan naik lagi ada puncak Watu Bantal. Yang bisa dilakukan camping kalau di sini. Karena gazebo belum ada di sini, kan panas kalau tidak ada gazebo jadi kebanyakan kalau datang saat sore atau malam hari," kata Surono saat ditemui detikJateng di rumahnya, Jumat (16/6/2023).
Menurutnya, saat hari biasa ada sekitar puluhan wisatawan yang berkunjung ke puncak Kampung Pitu. Sedangkan paling ramai, kata Surono, saat akhir pekan.
"Setiap hari ada pengunjungnya, tapi tidak sebanyak saat akhir pekan. Wisatawannya tidak hanya lokal tapi dari mancanegara juga sering ke sini," ucapnya.
Apabila wisatawan merasa kurang nyaman untuk camping, Suroni mengaku dapat menyediakan homestay di rumah-rumah warga. Terkait tarif, Surono enggan menyebutkannya namun yang jelas terjangkau.
"Kalau ada yang mau menginap bisa di rumah warga nanti bisa," ujarnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Untuk tiket masuk ke puncak Kampung Pitu Rp 15 ribu per orang. "Tiket satu orang itu Rp 15 ribu kalau untuk wisatawan asing satu orang Rp 30 ribu. Tapi terkadang kalau wisatawan datang jauh-jauh itu saya suka kasih satu tiket untuk dua orang, tidak apa-apa kan sudah jauh-jauh mau datang ke sini," katanya.
![]() |
Sementara itu, warga yang berjualan di dekat puncak Kampung Pitu, Ngatinem mengaku bahwa wisatawan yang datang ke Puncak Pitu terbilang cukup banyak. Menurutnya, kebanyakan wisatawan datang saat sore hari untuk menikmati suasana puncak tersebut.
"Biasanya dari sore pengunjung ke sini dan makan gorengan sambil ngopi. Di sini itu untuk orang suntuk, kalau ke sini biasanya sembuh," ucapnya.
Disebutnya, banyak wisatawan yang camping di Puncak Kampung Pitu. "Di sini sering dipakai buat camping, ini saja saya dapat pesanan suruh membuat masakan untuk orang 8 mau camping di sini. Jadi saya itu kadang buka sampai malam juga karena biasanya yang datang sore itu sampai malam hari di sini," ujarnya.
Simak Video "Video: Viral Lurah di Gunungkidul Disiram, Disebut Karena Masalah Utang"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)