Cerita Dina Calhaj Asal Jogja Sempat Galau Tinggalkan Bayi Usia 2 Bulan

Cerita Dina Calhaj Asal Jogja Sempat Galau Tinggalkan Bayi Usia 2 Bulan

Adji G Rinepta - detikJateng
Selasa, 30 Mei 2023 20:48 WIB
Andina Fitria Utaminingrum (42), calon jemaah haji asal Jogja bersama bayinya saat ditemui di rumahnya, Selasa (30/5/2023).
Andina Fitria Utaminingrum (42), calon jemaah haji asal Jogja bersama bayinya saat ditemui di rumahnya, Selasa (30/5/2023). Foto: Adji G Rinepta/detikJateng
Yogyakarta -

Menunaikan ibadah haji adalah impian bagi umat muslim. Terlebih untuk menunaikan haji di Indonesia bahkan harus mengantre puluhan tahun. Oleh karenanya, bisa berangkat haji adalah hal yang sangat membahagiakan.

Begitupun Andina Fitria Utaminingrum (42), calon jemaah haji asal Kota Jogja. Dina sapaannya, mendapatkan giliran berangkat ke tanah suci bersama sang suami, Himawan Ahmad, pada 8 Juni 2023 mendatang.

"Kisahnya saya itu sudah mendaftar di tahun 2011 dan diperkirakan berangkat di tahun 2020. Ternyata ada COVID-19 dan tertunda jadi 2 tahun dan di tahun 2022 harusnya berangkat. Kuota separuh saya nggak masuk di kuota itu," ujar Dina saat ditemui wartawan di kediamannya, di kawasan Umbulharjo, Kota Jogja, Selasa (30/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dina dan suami ternyata dikaruniai anak ketiga menjelang keberangkatannya ke tanah suci. Meski senang akhirnya bisa naik haji, Dina pun dilanda kegalauan karena harus meninggalkan anak bayinya yang baru berusia 2 bulan saat keberangkatannya.

Hal tersebut sempat membuat Dina berpikir akan gagal berangkat haji lagi seperti dua tahun lalu. Namun kehendak Tuhan berbeda, ia bisa selesai nifas dan ikut berangkat haji sesuai jadwal.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan di tahun kemarin ya (hamil), Allah kasih rezeki yang sebenarnya tidak ter-planning akhirnya kita terima dengan senang hati semuanya sudah diatur oleh Allah," cerita Dina.

"Sempat nangis juga apakah saya tahun ini nggak berangkat, apakah memang saya belum pantas dipanggil ke sana, kan gitu. Allah punya cerita lain bahwa saya harus hamil ya sudah saya jalani dengan senang hati akhirnya lahirnya juga masih jauh sebelum saya berangkat," tambahnya.

Dina dan sang suami memutuskan untuk menitipkan sang buah hati ke budenya dan pengasuh. Ia juga sudah memompa ASI untuk stok selama 40 hari, sehingga saat ditinggal putrinya masih bisa mendapatkan ASI.

"Saya tiap hari pumping buat stok ASI yang saya tinggal. Ada susu ibu dia tercukupi," ujarnya.

Dina mengaku menolak minum obat penghenti ASI. Ia akan membawa pompa ASI selama di tanah suci karena masih ingin memberikan ASI kepada sang anak ketika pulang nanti.

Dina juga sudah berkonsultasi dengan dokter terkait hal tersebut. Gayung bersambut, dokter juga menyarankan hal serupa.

"Karena ASI produksi per 2 jam, ketika dia ASI disedot kosong, nanti dia isi lagi produksi lagi. Ketika produksi harus dikeluarin karena kalau nggak ibunya bisa demam, ada rasa nyeri, dan bermacam macam," tutupnya.




(ams/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads