Suhu di Arab Saudi saat ini sedang terik-teriknya. Simak lima tips mencegah heatstroke selama beribadah haji di sini.
Dikutip dari detikHealth, Madinah memasuki cuaca panas pada akhir bulan Mei. Para jemaah haji Indonesia pun akan menghadapi tantangan berat menghadapi kondisi iklim di Arab Saudi. Diketahui suhu di Arab Saudi pada siang hari mencapai 40 derejat Celcius.
Padahal aktivitas para jemaah haji membuat mereka banyak terpapar sinar matahari terik yang bisa memicu kondisi heat exhaustion hingga heatstroke atau gangguan organ, baik jantung, otak hingga ginjal, akibat suhu tinggi. Hal itu bisa berdampak seseorang mengalami kondisi layaknya pasien stroke.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr M Imran menyebut ada beberapa hal yang wajib diwaspadai para jemaah haji asal Indonesia. Para jemaah haji diminta menyiapkan perlindungan tambahan agar bisa beribadah dengan lancar di tengah suhu panas.
"Jemaah harus waspadai cuaca panas di Madinah. Panas di Madinah akan terasa lebih menyengat namun tubuh tidak berkeringat. Hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang bisa menghambat jemaah untuk menjalankan ibadah," tutur dr Imran dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5/2023).
Berikut sejumlah langkah yang bisa diterapkan untuk mencegah terkena heatstroke, dikutip dari berbagai sumber.
5 Tips Cegah Heatstroke selama Ibadah Haji
1. Menggunakan pakaian yang tepat
Dalam kondisi cuaca panas, gunakanlah pakaian yang berbahan sejuk, ringan, dan tidak ketat. Menggunakan pakaian yang ketat atau berbahan tebal akan menghambat tubuh untuk bisa mengeluarkan panas.
Untuk mencegah terkena heatstroke, dr Imran juga mengajurkan para jemaah haji untuk menggunakan payung dan menggunakan baju lengan panjang. Ia mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri untuk berjalan kaki tanpa alas kaki.
2. Menjaga tubuh tetap terhidrasi
Para jemaah haji juga disarankan untuk minum 250 ml air setiap 1 jam. Hal ini dilakukan bertahap seperti sekali minum cukup dua atau tiga teguk air secara perlahan.
Minum air putih bisa mencegah tenggorokan kering sehingga tidak memicu batuk. Kebiasaan minum seperti ini juga bisa mencegah terjadinya dehidrasi.
Dikutip dari Mayo Clinic, penting juga untuk menghindari minuman-minuman manis karena minuman jenis ini bisa membuat tubuh lebih banyak kehilangan cairan. Hindari juga mengonsumsi cairan yang terlalu dingin karena bisa menyebabkan keram perut.
Selain minum air putih, minuman olahraga juga bisa menjadi opsi yang sesuai untuk menggantikan garam dan mineral yang keluar dari keringat tubuh.
3. Jangan berada di luar ruangan terlalu lama
Coba untuk membatasi kegiatan di luar ruangan ketika matahari sedang berada di kondisi terik. Banyak beristirahat di ruang atau area teduh agar tubuh bisa memiliki ruang untuk mendinginkan diri. Usahakan untuk berada di dalam ruangan yang sejuk atau dingin lebih banyak.
Hindari juga aktivitas-aktivitas fisik yang berat atau berpotensi membuat tubuh kehilangan cairan, seperti olahraga atau aktivitas berat lainnya.
4. Dinginkan tubuh
Terdapat beberapa cara untuk bisa mendinginkan tubuh dari cuaca yang panas, seperti membawa botol semprotan air untuk disemprotkan pada bagain tubuh, menyelupkan area pergelangan kaki dan tangan ke dalam air dingin, membahasi kepala dengan air, hingga mengusap kepala dengan handuk basah.
"Jika menemukan jemaah haji pingsan karena heat stroke maka jemaah tersebut harus dibawa ke tempat yang teduh dan basahi badannya dengan air dingin," ucap dr. Imran
5. Gunakan tabir surya atau sunscreen
Sunburn atau kondisi kulit yang terbakar sinar matahari bisa memengaruhi kemampuan tubuh untuk bisa mendinginkan diri dan bisa membuat tubuh mengalami dehidrasi.
Jika harus keluar ke luar ruangan dan berpotensi terpapar sinar matahari, lindungilah diri dengan menggunakan sunscreen atau tabir surya yang setidaknya mengandung SPF 30. Jangan lupa untuk kembali menggunakannya setiap dua jam.
(ams/dil)