Bakal calon legislatif (bacaleg) di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mulai mendaftar ke KPU setempat. Salah satunya dari PDI Perjuangan yang datang mendaftarkan bacalegnya dengan membawa ratusan pasukan bregada.
Mengenakan busana tradisional Jawa, pasukan bregada itu berjalan kaki sejauh 1 kilometer dari simpang empat Nagung ke barat hingga kantor KPU Kulon Progo. Jumlah pasukan yang terlibat sekitar 200 personel. Dari jumlah itu, 40 di antaranya merupakan bacaleg.
"Sekitar 200 personel dari bregada, satgas, hingga sayap partai hadir semua ini," ucap Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kulon Progo, Fajar Gegana saat ditemui wartawan di lokasi Kamis (11/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Fajar mengatakan pelibatan bregada dalam proses pendaftaran bacaleg ini merupakan instruksi dari pengurus pusat dan daerah. Lewat cara ini pula pihaknya ingin menunjukkan bahwa ada istiadat Jawa masih lestari.
"Karena memang ini perintah partai, kita memang harus nguri-nguri budaya lokal, bahwa kita secara budaya ini juga bisa menunjukkan identitas di masing-masing wilayah," ujarnya.
DPC PDI Perjuangan Kulon Progo mendaftarkan 40 bacaleg dari lima daerah pemilihan untuk berkontestasi dalam perebutan kursi DPRD Kulon Progo pada Pemilu 2024.
PDI Perjuangan menjadi partai pertama yang mendaftarkan bacalegnya di Kulon Progo, sejak pendaftaran dibuka pada 1 Mei 2023. Sedangkan batas akhir pendaftaran pada 14 Mei.
"Dari total 17 partai, yang baru mendaftar baru PDI Perjuangan," ujar Ketua Divisi Teknis dan Penyelenggaraan KPU Kulon Progo, Tri Mulatsih.
![]() |
Disinggung soal penyebab banyak partai belum mendaftarkan bacalegnya, Tri menyebut bahwa proses pengumpulan berkas persyaratan calon itu rumit. Sehingga membutuhkan waktu yang lama.
"Sebagian besar (partai) perlu waktu untuk melengkapi persyaratan dari bakal calonnya. Sehingga itu butuh waktu," ucapnya.
(apl/dil)