Ditanya Karir Politik, Bupati Klaten: Saya Nanti Daftar Cawagub Saja

Ditanya Karir Politik, Bupati Klaten: Saya Nanti Daftar Cawagub Saja

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 11 Mei 2023 13:29 WIB
Bupati Klaten Sri Mulyani menyerahkan daftar Bacaleg ke KPU Kabupaten Klaten.
Bupati Klaten Sri Mulyani menyerahkan daftar Bacaleg ke KPU Kabupaten Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Bupati Klaten, Sri Mulyani menanggapi santai pertanyaan seputar karir politiknya setelah 2024. Sri Mulyani yang juga ketua DPC PDIP itu mengaku akan mendaftar menjadi calon wakil gubernur.

"Saya nanti nyalon wakil gubernur saja," jawab Sri Mulyani kepada wartawan sambil berkelakar di kantor KPU Klaten usai pendaftaran Bacaleg, Kamis (11/5/2023) siang.

Menurut Sri Mulyani, sebagai ketua partai dirinya bertugas memenangkan Pilpres dan Pileg 2024. Akan sangat egois jika dirinya berpikir yang lain sebelum memenangkan target tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Egois dong saya mempunyai tanggungjawab untuk memenangkan seluruh calon legislatif dan PDIP ada pak Ganjar yang harus saya sukseskan agar beliau-beliau duduk. Kalau saya nanti pikir keri," terang Sri Mulyani.

Untuk kesiapan pemenangan Pileg dan Pilpres, sambung Sri Mulyani, dirinya yang penting sehat. Target untuk Pilpres di Klaten nantinya 80 persen.

ADVERTISEMENT

"Target untuk Pilpres sudah saya sampaikan 80 persen, minimal 80 persen ya untuk pilpres. Untuk legislatif tadi 33 kursi,' imbuh Sri Mulyani.

Sebelumnya diberitakan, DPC PDIP Kabupaten Klaten resmi mendaftarkan 50 bakal calon legislatif (bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Momen pendaftaran PDIP Klaten itu dimeriahkan arak-arakan reog dan gedruk.

"Dari 50 kursi atau 100 persen, target saya 33 kursi. Nanti harus menang, tersebar di lima Dapil, target saya 33 kursi DPRD," jelas Ketua DPC PDIP Klaten, Sri Mulyani kepada wartawan di KPU, Kamis (11/5/2023).

Menurut Sri Mulyani, dari 50 bacaleg yang didaftarkan ada berbagai unsur. Baik perempuan yang mencapai 40 persen sampai kaum milenial.

"Lengkap, perempuan ada 40 persen, milenial ada lah kalau 20 persen, yang anak-anak muda. Karena milenial lebih mudah masuknya, perempuan juga lebih gampang, tapi yang senior juga jam terbang tinggi dan apapun itu kami menugasi dari unsur perempuan, milenial, senioritas, kalangan tokoh, semua kami masukkan," terang Sri Mulyani.




(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads