Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut kunjungan wisatawan saat libur Lebaran 2023 menurun. Namun, okupansi hotel di DIY mengalami kenaikan setelah periode tersebut.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono menjelaskan pada periode long weekend setelah libur Lebaran mengalami kenaikan okupansi hotel di DIY dibanding saat periode libur Lebaran.
"Ada kenaikan di H+4 sampai dengan H+8, rata-rata 80%, tanggal 1 Mei mulai turun (menjadi) 70%," ujar Deddy saat dihubungi wartawan, Selasa (2/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan menurut Deddy, tren reservasi hotel di DIY juga berlanjut di bulan Mei dan Juni. Ia mengatakan hotel-hotel di DIY sudah banyak di-booking pada bulan Mei-Juni.
"Bulan Mei ini reservasi cukup menyegarkan, kita sudah mencapai 80%," jelas Deddy.
"Alhamdulillah, Juni juga hilal reservasi cukup baik mencapai 60%," lanjutnya.
Sebelumnya, PHRI mencatat adanya penurunan jumlah wisatawan di DIY saat periode libur Lebaran. Penurunan tersebut ternyata juga terjadi di seluruh Indonesia.
"Info data BPP (Badan Pimpinan Pusat) PHRI itu juga di semua daerah Indonesia okupansi turun dibanding tahun lalu," ujar Deddy.
Deddy memerinci beberapa penyebab turunnya jumlah wisatawan dan okupansi yang terjadi di DIY. Seperti larangan berbuka bersama (bukber) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga penyebaran tempat menginap wisatawan di DIY.
"Analisa PHRI DIY sementara, DIY turun karena imbas adanya larangan bukber ASN yang juga berdampak ke okupansi, lalu karena ada beberapa hotel baru yang buka di DIY (Kulon Progo, Sleman, Gunungkidul), lalu adanya penyebaran tamu stay," jelasnya.
(apl/rih)