Heboh Video Penangkapan Klithih di Berbah Sleman, Ini Kata Polisi

Heboh Video Penangkapan Klithih di Berbah Sleman, Ini Kata Polisi

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Minggu, 16 Apr 2023 12:06 WIB
A blurred police car in the background behind yellow crime scene tape.
Heboh Video Penangkapan Klithih di Berbah Sleman, Ini Kata Polisi. Foto Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/aijohn784)
Sleman -

Beredar rekaman video sejumlah remaja yang diduga melakukan aksi klithih diamankan warga di Berbah, Sleman. Video itu beredar di media sosial Twitter.

Dilihat detikJateng, Minggu (16/4/2023), video yang diunggah akun @merapi_uncover disebutkan lokasi kejadian berada di Kapanewon Berbah, Sleman.

Kapolsek Berbah Kompol Parliska Febrihanoto saat dimintai konfirmasi terkait video viral itu mengatakan peristiwa tersebut terjadi dini hari tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi malam sekitar jam 1, itu di daerah Bedilan, Kalitirto, Berbah, memang ada anak yang diamankan warga diduga pelaku klithih. Kemudian anggota kami yang melintas juga bisa langsung mengamankan anak tersebut," kata Parliska saat dihubungi wartawan, Minggu (16/4).

Parliska menjelaskan, setelah ditelusuri rupanya permasalahan itu dipicu karena terjadi kesalahpahaman antara remaja yang melintas dengan warga.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah miskomunikasi, sudah kita temukan dengan warga sekitar bahwa ini miskomunikasi dan ini kita sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini," jelasnya.

Ia melanjutkan, peristiwa awal terjadi saat rombongan 12 orang remaja yang mengendarai enam sepeda motor melintas ke arah Bedilan dan merasa seolah-olah dilempar sesuatu.

Rombongan itu berhenti di salah satu angkringan dan menegur warga di situ dengan kata-kata keras.

"Kemudian warga yang ada di angkringan itu bereaksi keluar dan warga ada yang melihat kayak ada yang mengayun-ayunkan gir terus mengatakan 'klithih-klithih' seperti itu. Kemudian ada satu yang bisa diamankan dan sebelumnya terseret kendaraan temannya karena ketakutan juga dia," urainya.

Dari pemeriksaan rekaman kamera CCTV, benda yang diayunkan itu bukan gir tapi gesper atau sabuk biasa.

"Ini hanya kesalahpahaman, seolah-olah itu klithih, tapi itu hanya miskomunikasi saja antara warga dan anak-anak," tegasnya.

Kendati demikian, remaja yang mayoritas masih bersekolah itu tetap menjalani pembinaan di Polsek Berbah. Mereka diharuskan wajib lapor seminggu dua kali.

"Kemudian anak-anak ini dari Polsek kami lakukan pembinaan. Orang tua juga sudah kami panggil, yang sekolah juga sudah nanti kita hubungkan dengan sekolah, kepala sekolah maupun guru BK dan sebagainya, dan juga nanti kita wajibkan mereka wajib lapor dua kali seminggu ke Polsek," pungkasnya.




(rih/rih)


Hide Ads