Momentum hari kemenangan usai sebulan berpuasa sering membuat masyarakat lupa diri dalam mengonsumsi makanan ketika Lebaran tiba. Lantas, makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi saat Lebaran?
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul dr Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan dalam masa Lebaran dan masa liburan tentunya masyarakat bakal banyak mengkonsumsi makanan. Di mana pada dasarnya dengan mengonsumsi banyak makanan dapat berpotensi memicu beragam penyakit.
"Untuk standar banyaknya atau batas maksimal tentunya akan berbeda-beda dari masing-masing jenis makanan," katanya saat ditemui wartawan di Kabupaten Bantul, Jumat (14/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pria yang kerap disapa Oki ini, paling rentan adalah untuk masyarakat yang sudah mengidap penyakit tidak menular namun kerawanan potensi parahnya tinggi. Apalagi penyakit tersebut bisa semakin terpicu akibat mengkonsumsi makanan dengan kandungan tertentu.
"Yang pasti kami sampaikan khusus untuk orang-orang yang sudah mempunyai risiko untuk mendapatkan penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit gula dan jantung supaya berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan gula yang banyak," ucapnya.
"Kemudian juga agar dikontrol dalam konsumsi makanan yang karbohidrat, termasuk nasi, ketupat, kue-kue kering. Nah, ini yang harus dijaga sendiri," lanjut Oki.
Di samping itu, Oki meminta masyarakat agar jangan lupa berolahraga atau memperbanyak gerak selama masa Lebaran dan libur Lebaran. Sebab, kandungan karbohidrat atau gula bisa terbakar dengan cara olahraga.
"Jadi dengan banyak makanan yang mengandung karbohidrat, gula dan bersantan sangat perlu melakukan aktivitas fisik. Karena itu sangat membantu untuk menjaga agar tubuh kita tetap sehat dan kadar gula, lemak dan garam bisa tetap terjaga pada batas yang normal," ujarnya.
(aku/ams)