Mengapa Hari Raya Idul Fitri Disebut Lebaran? Ini Asal-usulnya

Mengapa Hari Raya Idul Fitri Disebut Lebaran? Ini Asal-usulnya

Santo - detikJateng
Jumat, 14 Apr 2023 12:14 WIB
Ilustrasi Lebaran 2023
Mengapa Hari Raya Idul Fitri Disebut Lebaran? Ini Asal-usulnya. Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/May Lim
Solo -

Masyarakat Indonesia akan menyambut hari raya Idul Fitri atau lebaran dalam hitungan hari. Ini asal-usul mengapa hari raya Idul Fitri disebut lebaran di Indonesia.

Idul Fitri merupakan hari besar keagamaan yang dirayakan oleh umat Islam setelah menjalani ibadah puasa selama 30 hari di bulan Ramadhan. Di Indonesia, hari raya Idul Fitri biasa disebut sebagai lebaran.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lebaran adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Namun, mengapa hari raya Idul Fitri di Indonesia disebut sebagai lebaran? Simak pembahasan mengenai asal-usulnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa Hari Raya Idul Fitri Disebut Lebaran?

Asal-usul Lebaran

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan Republik Indonesia, lebaran berasal dari lima padanan kata yang memiliki makna berbeda namun saling berkesinambungan. Lima padanan kata tersebut yaitu:

1. Lebar-an

Lebaran berasal dari kata lebar yang ditambahkan imbuhan -an. 'Lebar' berarti lapang dan bermakna perilaku berlapang dada yang sebaiknya diterapkan oleh masyarakat di hari raya. Sifat lapang dada muncul untuk meminta sekaligus memberi maaf kepada sesama.

ADVERTISEMENT

2. Luber-an

Luber dalam KBBI memiliki arti melimpah, melupa. Dengan kata lain, berarti melewati batas yang telah ditentukan. Kata luber di hari raya bermakna, melimpah maafnya, melimpah rezekinya, dan melimpah pula pahalanya setelah melewati puasa Ramadhan. Oleh karena itu, kata luber-an kemudian bertransformasi menjadi lebaran.

3. Labur-an

Lebaran diambil dari kata dalam bahasa Jawa, yaitu laburan yang artinya mengecat. Hal ini tidak bisa terlepas dari kebiasaan mayoritas masyarakat Indonesia menjelang Idul Fitri dimana semua kepala keluarga sibuk mengecat rumahnya agar tampak indah dan baru. Dari kebiasaan laburan menjelang Idul Fitri inilah kemudian lebaran menjadi kata yang setara dengan makna Idul Fitri.

4. Lebur-an

Kata lebaran diambil dari bahasa Jawa 'leburan' yang berarti menyatukan. Kata leburan juga berarti setelah melalui Ramadhan, kita diharapkan mampu meleburkan diri pada sifat-sifat Tuhan. Yaitu dengan cara sabar dan tenang dalam menghadapi ujian dan cobaan. Semangat perubahan inilah yang merubah kata leburan menjadi lebaran.

5. Liburan

Lebaran juga merupakan pelesetan dari kata liburan. Dalam kalender Nasional, Hari Raya Idul Fitri adalah tanggal merah yang berarti hari libur. Oleh karena itu, maka kata liburan yang diucapkan berulang-ulang menjadi awal mula istilah lebaran.

Perbedaan Idul Fitri dan Lebaran

Berdasarkan pengertian lebaran menurut beberapa padanan kata tersebut, dapat disimpulkan bahwa lebaran merupakan istilah yang dipakai di Indonesia untuk merujuk pada perayaan hari raya Idul Fitri. Lebaran dimaknai sebagai hari baru, hari yang lapang, hari penyatuan, dan hari libur yang dirayakan oleh semua orang.

Sedangkan Idul Fitri bermakna sebagai hari kembalinya seseorang kepada keadaan suci atau pembebasan diri dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan sehingga berada dalam kesucian atau fitrah.

Istilah Idul Fitri dan Lebaran merujuk pada perayaan yang sama namun memiliki makna yang berbeda. Perbedaan makna tersebut didasari oleh penyebutan Hari Raya Idul Fitri dan Lebaran yang muncul karena budaya dan bahasa yang ada di Indonesia.

Demikian pembahasan mengenai mengapa hari raya Idul Fitri disebut sebagai lebaran. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sip/sip)


Hide Ads