Makanan Sisa RI Capai 48 Juta Ton/Tahun, Bapanas: Bisa Cukupi 125 Juta Orang

Makanan Sisa RI Capai 48 Juta Ton/Tahun, Bapanas: Bisa Cukupi 125 Juta Orang

Adji G Rinepta - detikJateng
Selasa, 04 Apr 2023 23:25 WIB
Serious woman with fork and knife sitting at table with empty plate isolated on gray wall background
Foto ilustrasi. (Foto: Istock)
Yogyakarta -

Sampah makanan sisa menjadi salah satu persoalan serius di Indonesia. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat sampah makanan sisa di Indonesia mencapai 23 sampai 48 juta ton per tahun yang setara dengan makanan bagi 61 hingga 125 juta orang.

"Kurang lebih tanpa kita sadari dalam sehari, perorang berkontribusi sekitar 500 gram (makanan sisa) mungkin tidak besar bagi orang perorang jumlah sekian," ujar Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis dalam diskusi penanganan sampah pangan dan launching Consumindful di Jogja, Selasa (4/4/2023).

"Tetapi memperhatikan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang luar biasa besar sehingga ketika dikalikan itu berkontribusi setara dengan 23-48 juta ton pertahun," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nita mengatakan jika angka tersebut dialokasikan untuk masalah kekurangan pangan di Indonesia maka bisa mencukupi kebutuhan pangan untuk 61 hingga 125 juta orang.

"Seyogianya pangan tersebut bisa diberikan kepada 61 sampai 125 juta orang yang setara dengan 29-47% populasi di Indonesia. Sehingga kita dapat mengatasi 2 masalah sekaligus (kekurangan pangan dan sampah)," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu di tingkat global, Direktur Eksekutif The Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Indah Budiyani mengatakan sampah makanan sisa mencapai 1,3 miliar ton.

"Di tingkat global, makanan hilang atau terbuang percuma mencapai 1,3 miliar ton makanan atau setara dengan 1 triliun USD," terang Indah.

Padahal bila tidak terbuang percuma, menurut Indah, maka kehilangan 1,3 miliar makanan tersebut bisa dimanfaatkan untuk memberi makan sekitar 800 juta masyarakat dunia.

Kehilangan dan pemborosan pangan tersebut menjadi masalah serius yang dihadapi masyarakat global, termasuk Indonesia. Sebab sampah makanan tidak hanya membawa dampak negatif bagi lingkungan namun juga ekonomi masyarakat.

"Contohnya di sektor lingkungan, sampah makanan bisa menyumbang efek rumah kaca. Sebab sampah makanan melepaskan gas metana 25 kali lebih kuat," paparnya.

Oleh sebab itu, menurut Indah, masyarakat Indonesia perlu diberdayakan untuk mengubah perilaku dalam rangka mengurangi limbah makanan. Perubahan perilaku ini diperlukan untuk menangani masalah sampah makanan di Indonesia. Salah satu caranya dengan melakukan donasi makanan alih-alih membuangnya.

"Perlu usaha untuk menyatukan semua aktor di seluruh rantai sistem pangan dalam mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan di Indonesia," tandasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Sementara itu, Nita mengungkapkan Bapanas mencoba melakukan pengurangan makanan yang terbuang di tingkat retail dan konsumen hingga 50 persen pada 2030 mendatang.

"Ini menjadi upaya terintegrasi dan kolaboratif. Kalau 1 sampai 5 orang bisa megurangi 500 gram sampah makanan per hari, meski tidak besar maka ketika dikalikan penduduk Indonesia yang besar setara dengan 23 juta ton per tahun," paparnya.

Nita menambahkan, dengan adanya penghematan makanan tersebut maka pemerintah bisa memberi makan 61 juta orang atau 70 persen populasi di indonesia. Bahkan bisa mengatasi kekurangan pangan.

"Saat ini ada 74 kabupaten di indonesia atau 14 persen rentan rawan pangan. Dengan memanfaatkan makanan dengan bijak maka pangan yang terbuang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kerawanan pangan," ungkapnya.

Sedangkan di tingkat Provinsi, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto mengatakan, pihaknya menginisiasi pembuatan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 33 Tahun 2021 untuk mengkampanyekan makan secara bijak dan makan yang diperlukan.

"Bahkan di saat tertentu sampah pangan yang dihasilkan sampai 55 persen (dari total sampah DIY), Dengan Ingub ini maka diharapkan bisa mengatasi masalah sampah pangan," jelasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Rekaman CCTV Innova Seruduk Brio dan 4 Motor di Timoho Jogja"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/aku)


Hide Ads