Cadangan Beras Pemerintah (CBP) RI menembus angka 4 juta ton. Itu merupakan angka tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969.
Dikutip detikFinance, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai Indonesia bukan lagi swasembada, tapi sudah mencapai kedaulatan. Amran menyebut lonjakan stok beras menjadi bukti nyata ketahanan pangan nasional yang kuat, sekaligus menegaskan kesiapan Indonesia memainkan peran lebih besar dalam sistem pangan global.
Menurut Amran, banyak negara yang mengalami tekanan pangan. Sementara itu, Indonesia justru mencatatkan peningkatan produksi dan stok secara signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak lagi hanya bicara swasembada, tapi sudah bicara kedaulatan. Dengan angka serapan seperti ini, Indonesia secara tidak langsung siap mengambil peran lebih besar dalam sistem pangan dunia," ujar Mentan Amran dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).
Amran juga menilai potensi ekspor beras terbuka lebar. Pemerintah turut mempertimbangkan negara-negara yang meminta pasokan beras ke Indonesia. Potensi terbesar datang dari negara tetangga Malaysia dengan catatan mempertimbangkan sudah terpenuhinya pasokan dalam negeri.
"Kami terima laporan B2B (business to business) bertanda tangan meminta 24 ribu ton, ke Malaysia. Mereka sudah tanda tangan, tapi nanti kita lihat ke depan," tambah Amran.
Mengenai pencapaian tersebut, menurut Amran, tidak lepas dari sejumlah kebijakan strategis yang digagas Presiden Prabowo Subianto, meliputi peningkatan kuota pupuk bersubsidi hingga dua kali lipat, reformasi sistem distribusi pupuk agar lebih tepat sasaran, serta penetapan harga gabah petani sebesar Rp 6.500 per kilogram yang memberikan kepastian dan insentif bagi petani untuk terus meningkatkan produksi.
Amran menjelaskan kebijakan tersebut terbukti efektif terlihat dari lonjakan signifikan serapan beras lokal oleh Bulog. Hingga 31 Mei 2025 pukul 12.14 WIB, serapan mencapai 2,429 juta ton, pencapaian tertinggi dalam 57 tahun terakhir.
Baca selengkapnya di sini.
(sun/des)