Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membagikan 5 ribu takjil kepada mahasiswanya selama bulan Ramadan. Pembagian takjil gratis ini dilakukan secara drive thru.
Rektor UMY Prof Gunawan Budiyanto mengatakan pembagian takjil gratis ini sudah berlangsung sejak tahun 2020, tepatnya saat pandemi COVID-19 melanda. Gunawan menyebut mahasiswa menginginkan program tersebut terus berlanjut.
"Ini sudah sejak 2020. Dasarnya karena permintaan mahasiswa kemudian rasa syukur kita berhasil melewati pandemi COVID-19 dengan lancar, bergembira dan tidak ada korban dari mahasiswa," katanya saat ditemui di UMY, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Kamis (23/3/2023) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembagian takjil gratis berupa makanan berat dengan dua lauk dan minuman manis ini berlangsung mulai pukul 16.00 WIB setiap hari selama Ramadan. Adapun lokasi tepatnya di halaman gedung AR Fakhruddin A UMY.
"Nah, bedanya dibanding saat COVID-19 ini lebih banyak yang dibagikan, total ada 5 ribu setiap hari. Pembagiannya 3,5 ribu kita bagikan secara drive thru dan 1,5 ribu dibagikan di lantai dasar Masjid (Kampus UMY)," lanjut Gunawan.
Sedangkan syaratnya sendiri, kata Gunawan hanya perlu menunjukkan kartu mahasiswa aktif. Bahkan, mahasiswa non Islam juga dipersilakan mengambil takjil tersebut selama masih berstatus mahasiswa aktif.
"Syaratnya hanya menunjukkan kartu mahasiswa aktif, nanti langsung dikasih. Mau ambil setiap hari tidak apa-apa, silakan dan tidak harus mahasiswa muslim semua boleh yang penting punya kartu mahasiswa aktif," katanya.
Gunawan menjelaskan sumber dana takjil gratis ini berasal dari mahasiswa. Di mana UMY memiliki program khusus untuk kesejahteraan mahasiswa.
"Ini uang mahasiswa, jadi pengelolaannya kita melalui ada satu program namanya kesejahteraan mahasiswa. Nah, di situ kita sediakan dana," ucapnya.
Menyoal jumlah anggaran program takjil gratis ini, Gunawan mengaku mencapai ratusan juta dalam sehari. "Sehari 5 ribu porsi kali Rp 25 ribu, Rp 25 ribu karena yang dibagi makanan berat dengan dua lauk. Jadi kalau dihitung Rp 125 juta perhari," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam LPPI UMY Khaeruddin Hamsin memperkirakan angka 5 ribu takjil ini akan bertahan sampai hari ke-20 Ramadan. Setelah itu, jumlahnya diperkirakan menurun.
"Karena banyak mahasiswa yang mudik kan sebelum lebaran, jadi jumlahnya kami sesuaikan saja. Yang jelas pembagian takjil ini harapannya terus berlangsung sampai akhir Ramadan," katanya.
Zikra Haura, mahasiswi UMY asal Lampung mengaku sudah tahun kedua mengikuti program takjil gratis. Zikra akan mengambil takjil gratis setiap hari untuk menyemarakkan Ramadan.
"Iya tapi yang drive thru aja, karena kan buat buka puasa. Kalau tanggapan ya senang sih, karena seru aja," ucapnya.
(aku/aku)