Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sugeng Mujiyanto menyebut saat ini belum ada instruksi untuk evakuasi warga terkait Gunung Merapi erupsi. Diketahui, terjadi rentetan awan panas Merapi sejak siang tadi hingga sore.
"Saat ini belum (ada imbauan untuk evakuasi), hanya siap-siap saja. Mempersiapkan diri dengan baik, waspada, tenang yang penting itu tadi terkait dengan evakuasi belum ada," kata Sugeng dalam jumpa pers aktivitas terkini Merapi secara daring, Sabtu (11/3/2023).
Dari catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), rentetan awan panas terjadi mulai pukul 12.12 WIB. Hingga pukul 16.00 WIB tercatat ada 24 kali kejadian awan panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aktivitas awan panas guguran ke barat daya sejauh 4 kilometer," bebernya.
Dari parameter yang ada, lanjut Sugeng, status Merapi belum ditingkatkan. Saat ini Merapi masih berstatus Siaga atau level III.
"Kita pantau lagi Merapi dari berbagai macam parameter. Apa yang harus dilakukan yang perlu dilakukan masyarakat yang penting tenang dulu kemudian juga mempersiapkan diri dengan baik kalau seandainya ada pemberitahuan lebih lanjut," jelasnya.
BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer; Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi.
(rih/rih)