Keren! Dosen Muda UII Jogja Raih Gelar Doktor Tercepat di Kampus Eropa

Keren! Dosen Muda UII Jogja Raih Gelar Doktor Tercepat di Kampus Eropa

Tim detikEdu - detikJateng
Rabu, 01 Mar 2023 16:42 WIB
Jaya Addin Linando Lulus S3 Tercepat di Austria
Dosen UII Jaya Addin Linando Lulus S3 Tercepat di Austria. Foto: Doc. Addin Via Whatsapp
Jogja -

Dosen muda Universitas Islam Indonesia (UII) Jogja, Jaya Addin Linando (30) meraih gelar doktor tercepat di kampus di Eropa. Addin menempuh studi di WirtschaftsuniversitΓ€t (WU) Wien (Vienna University of Economics and Business), Austria.

Dilansir detikEdu, dosen jurusan manajemen UII tersebut merampungkan studi S3 pada 24 Februari 2023. Addin berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul 'Religion in the workplace: A multilevel perspective' di hadapan komite doktoral yang terdiri dari Prof Wolfgang Mayrhofer, Prof Edwina Pio, dan Prof Michael Meyer.

Lulus 3 Tahun

Addin berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun. Pencapaian ini membuat dia menjadi salah satu lulusan tercepat untuk mahasiswa doktor di kampus tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam mencapai gelar doktor, Addin memiliki motivasi pribadi yang kuat untuk mengangkat isu agama di tempat kerja sebagai topik utama disertasinya.

"Data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) tahun 2019 mencatat ada 1.140 universitas di Indonesia yang memiliki jurusan manajemen. Jika kita buat asumsi kasar, di tiap-tiap jurusan manajemen tersebut terdapat 2-3 dosen yang berkonsentrasi di bidang Human Resource Management (HRM) dan Organizational Behavior (OB), maka kita akan mendapati 2.280 - 3.420 akademisi Indonesia di bidang tersebut," kata Addin dalam keterangan yang diterima detikEdu, Rabu (1/3/2023).

ADVERTISEMENT

"Dari ribuan akademisi HRM & OB Indonesia yang ada, berapa banyak karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi yang mengangkat isu agama di tempat kerja diterbitkan oleh akademisi Indonesia? Hampir tidak ada," jelasnya lebih lanjut.

Mengingat beragam survei global secara kompak menempatkan Indonesia di jajaran atas negara paling religius di dunia, Addin melihat hal tersebut sebagai sebuah ironi.

"Selayaknya kita (akademisi Indonesia di bidang HRM & OB) meningkatkan kapasitas diri agar mampu menerbitkan karya-karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi. Dengan demikian, akademisi Indonesia akan mampu memberi warna pada perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia di tingkat global, terkhusus yang berkaitan dengan peran dan manajemen agama di tempat kerja," paparnya.

Prestasi

Selama menjalani pendidikan doktoral, Addin juga berhasil menorehkan beberapa prestasi. Di antaranya menerbitkan dua artikel di jurnal Q1 Scopus yang ia tulis seorang diri, tiga artikel Q2 sebagai penulis pertama, satu artikel di jurnal internasional yang belum terindeks, satu buku ajar, dan tiga artikel ilmiah populer.

Selain catatan prestasi akademik yang gemilang, ia juga memiliki catatan prestasi sosial dengan menjadi pengurus di tiga organisasi selama berkuliah S3.

Addin adalah Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Austria tahun 2020-2021, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) PPI Dunia, serta pengurus Warga Pengajian Austria (Wapena) pada tahun 2021-2022.

Selengkapnya baca di halaman selanjutnya.

Addin juga kerap diundang sebagai pembicara oleh berbagai komunitas untuk membagikan pengetahuannya terkait manajemen SDM dan agama. Total, 17 kali ia menjadi pembicara undangan selama menjadi mahasiswa S3.

Segera Kembali ke Indonesia

Addin mengaku akan segera kembali ke Indonesia. Ia menyatakan tekadnya untuk turut berkontribusi membangun institusinya, UII, secara spesifik, dan Indonesia secara umum.

"Almarhum Kakek saya, KH Hasan Madani berkawan baik dengan Prof KH Abdul Kahar Muzakir, Pahlawan Nasional yang juga merupakan pendiri serta Rektor pertama UII. Di kisaran tahun 1950an, Kakek yang berdomisili di Palembang kerap menginap di kediaman Prof Kahar apabila beliau sedang ada urusan di Jogja," ujar Addin.

"Saya niatkan kontribusi saya di UII sebagai sarana untuk melanggengkan hubungan baik antara Alm Kakek dan Alm Prof Kahar," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)


Hide Ads