98 Sapi Kulon Progo Terjangkit LSD, Tersebar di 12 Kapanewon

98 Sapi Kulon Progo Terjangkit LSD, Tersebar di 12 Kapanewon

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Kamis, 23 Feb 2023 13:53 WIB
Kondisi sapi yang terkena LSD di Kulon Progo, DIY.
Kondisi sapi yang terkena LSD di Kulon Progo, DIY. (Foto: dok. Dispertan Kulon Progo)
Kulon Progo -

Sebanyak 98 ekor sapi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD). Kasus ini ditemukan di seluruh kapanewon di Kulon Progo.

"Jumlahnya 98 ekor yang terkena LSD. Untuk sebarannya di 12 kapanewon, tapi blok-blok di beberapa kalurahan khususnya yang menjadi sentra sapi," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Muh Aris Nugroho, saat dimintai konfirmasi wartawan Kamis (23/2/2023).

Aris mengatakan berdasarkan hasil monitoring pihaknya seluruh sapi yang terjangkit LSD itu dalam kondisi baik karena langsung diberikan antibiotik. Pihaknya juga tidak mendapat laporan adanya sapi yang mati akibat penyakit tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada laporan sapi mati karena LSD ini, untuk kondisi terkini baik semua karena sudah diberikan antibiotik sebagai upaya pengendalian yang pertama," ucapnya.

Aris mengatakan untuk mengantisipasi kemunculan kasus serupa pihaknya telah menggencarkan penyemprotan kadang menggunakan cairan disinfektan. Ini ditempuh untuk mencegah lalat pembawa virus Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) mendekati sapi.

ADVERTISEMENT

"Selain itu kami juga sudah dapat bantuan vaksin dari pusat lewat Pemda DIY untuk mencegah sapi terjangkit virus tersebut. Vaksin yang kami terima sebanyak 400 dosis," ujarnya.

Untuk memberi pemahaman kepada masyarakat terutama peternakan terkait penyakit ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo juga telah membikin flyer berisi tata cara mengatasi LSD. Flyer itu disebarkan ke masyarakat baik secara langsung maupu lewat sosial media.

"Dalam rangka sosialisasi peningkatan pengetahuan kepada masyarakat dan edukasi kita sudah buat juga flyer-flyer di lapangan, kita sebarkan lewat mendsos terkait dengan Langkah-langkah yang harus dilakukan," ujarnya.

Kepada masyarakat, Aris meminta agar tidak panik dengan kemunculan LSD yang menjangkiti sapi di Kulon Progo. Sebab, menurutnya penyakit ini memiliki tingkat mortalitas yang rendah dan tidak menular kepada manusia.

"Ini bukan penyakit zoonosis ya, jadi masyarakat tidak perlu panik. Kemudian penyakit ini mortalitasnya rendah sama seperti PMK kemarin, sehingga belum ditemukan adanya laporan kematian," tutupnya.

Untuk diketahui LSD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut. Selain benjolan, sapi yang terinfeksi LSD juga dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae. Virus ini menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat. Sapi yang terinfeksi akan mengalami periode inkubasi selama 5-14 hari sebelum timbul gejala. Penyebaran penyakit dapat terjadi secara cepat di antara sapi yang berada dalam kandang yang sama atau antara kandang yang berdekatan.




(aku/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads