Banjir melanda permukiman warga Desa Golantepos, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Warga hanya pasrah karena banjir sering terjadi di wilayahnya.
Pantauan detikJateng di lokasi, Kamis (23/2) pukul 12.00 WIB genangan banjir masih merendam permukiman warga. Total ada 200 rumah warga yang kebanjiran. Ketinggian banjir berkisar 20 sampai 50 sentimeter.
Tak sedikit genangan banjir masuk sampai ke dalam rumah. Sedangkan jalanan permukiman warga tidak bisa dilintasi kendaraan sepeda motor ataupun mobil karena genangan banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga, Imam (20) mengatakan banjir di desanya sering terjadi. Dalam sebulan ini, kata dua sudah dua kali terjadi banjir. Pertama pada Kamis (16/2) pekan lalu. Lalu banjir kembali terjadi sepekan kemudian.
"Ini sudah dua kali, ketinggian sampai sedengkul (lutut orang dewasa)," kata Imam kepada detikJateng ditemui di lokasi, Kamis (23/2/2023).
Dia mengatakan akibat banjir jalan permukiman sementara ditutup. Karena kata dia kendaraan yang melintas tidak bisa. Sebab jika nekat melewati, kendaraannya akan mogok.
"Ini jalan ke permukiman warga ditutup, karena ketinggian lumayan dalam," jelasnya.
Warga lainnya, Ahmadi (45) mengatakan banjir di desanya kedua kali dalam waktu sebulan ini. Menurutnya banjir sering terjadi terutama saat turun hujan deras.
"Di sini kalau hujan deras pasti banjir, sudah langganan, sudah biasa bagi warga," kata Ahmadi kepada detikJateng di lokasi.
Dia berharap agar ada solusi dari pemerintah daerah. Menurutnya petugas sering kali turun mengecek langsung di Golantepos. Namun hingga kini belum ada solusi.
"Sudah sering dinas ke sini, tapi ya tetap banjir, kita harapkan ada solusi yang tepat menangani banjir di Golantepos," ungkap dia.
Terpisah, Kepala Desa Golantepos, Nur Taufik mengatakan di desanya ada beberapa tanggul Sungai Dawe dan Piji yang kritis. Dia mencatat ada tujuh titik tanggul yang jebol, dan berharap agar ada perbaikan permanen dari dinas terkait.
"Dengan yang kemarin banyak sekali di Golantepos, ada tujuh titik, kemarin ada tiga titik, ditambah ini satu dan yang dulu ada tiga titik," kata Taufik kepada detikJateng ditemui di lokasi siang ini.
"Kami penanganan sementara dan melaporkan kepada BBWS, semoga nanti segera ditangani seperti yang kemarin. Untuk jebol sangat kritis penanganan ini selesai akan ditangani lagi," kata Taufik.
Simak Video 'Penampakan Tanggul Sungai Dawe Kudus Jebol dan Banjiri Ratusan Rumah':