Kabar seorang bocah di Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjadi korban penculikan bikin heboh. Setelah dicek, polisi memastikan kabar penculikan itu tidak benar.
"Saya sampaikan kepada masyarakat di Kulon Progo, jangan resah bahwa informasi yang kemarin beredar terkait dengan dugaan ada penculikan anak itu tidak benar," ucap Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini saat dimintai konfirmasi, Kamis (26/1/2023).
Fajarini mengatakan pihaknya telah melakukan klarifikasi terhadap pihak-pihak terkait informasi tersebut. Di antaranya anak yang disebut jadi target penculikan, orang tuanya, saksi kejadian bernama Agung Budi Santoso (28), dan pria bernama Teguh. Teguh inilah yang diisukan hendak menculik anak tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah dilakukan penyelidikan baik terhadap anak yang awalnya merasa akan diculik kemudian kepada ibunya si anak tersebut, baik kepada saksi-saksi yang ada di sekitar lokasi itu maka didapat keterangan bahwa ada semacam miskomunikasi," jelasnya.
Fajarini menjelaskan kejadian ini berawal ketika Teguh dan satu rekannya berkunjung ke rumah Agung di Dusun Kenteng, Kalurahan Kembang, Nanggulan, tepatnya di belakang Pasar Kenteng pada Rabu (25/1) sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka datang menggunakan mobil untuk membeli boks kendaraan milik Agung.
Sekitar pukul 16.00 WIB, Teguh dan rekannya berpamitan untuk pulang ke tempat tinggalnya di Boyolali, Jawa Tengah. Baru sekitar 100 meter perjalanan, mobil yang mereka kendarai berhenti karena Teguh teringat jika teleponnya tertinggal di rumah Agung. Teguh pun bergegas kembali ke rumah tersebut dengan cara berlari, sementara rekannya menunggu di kendaraan.
"Dia (Teguh) ingat bahwa handphonenya masih tertinggal di meja bengkel. Kemudian keluar dari mobil boks dengan dia memegang tali. Nah saat turun itu si anak ini kebetulan berada di sekitar situ, karena ibunya si anak itu memang ada di pasar. Nah di situ ketemulah dengan sopir mobil boks (Teguh) yang keluar membawa tali," jelas Fajarini.
Fajarini mengatakan anak ini menyangka bahwa Teguh hendak menculiknya. Anak ini pun berlari sambil berteriak minta tolong.
"Padahal si driver (Teguh) mobil boks ini begitu turun dari mobil kemudian mengambil handphonenya di bengkel langsung lanjut pulang," ucapnya.
Fajarini mengatakan dari penuturan ibu si anak, apa yang dilakukan anak tersebut merupakan bentuk kewaspadaan terhadap orang asing yang mencurigakan. Didikan ini membuat si anak berasumsi Teguh hendak berbuat jahat kepadanya.
"Si anak mengakui dan ibunya juga membenarkan artinya untuk kewaspadaan si anak, menjaga keselamatan si anak ada arahan dari ibunya bahwa apabila anak itu ketemu dengan orang yang tidak dikenal, mencurigakan maka teriaklah. Nah si anak ini karena memang ada arahan dari ibunya dengan melihat laki-laki membawa tali kemungkinan berasumsi dia akan menculik. Sehingga anak ini teriak, kemudian melaporkan ke ibunya, bahwa akan diculik," terangnya.
Selanjutnya cerita teman pria yang diduga sosok penculik.
Fajarini pun mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi semacam ini. Kewaspadaan memang diperlukan, tapi utamakan kroscek dahulu sehingga tidak membuat gempar khalayak.
Tentang Sosok Pria yang Diduga Penculik Anak
Ditemui terpisah, Agung Budi Santoso mengaku kaget bahwa kedatangan tamunya memicu kemunculan isu percobaan penculikan hingga menggegerkan masyarakat. Agung pun memastikan tamunya murni datang untuk membeli boks bukan berniat menculik seperti kabar yang tersebar di media sosial.
"Kejadiannya kemarin kan jam 14.00 WIB itu datang dari Boyolali, mau tukar tambah boks sama bak. Terus selesai jam 16.50 WIB, itu balik. Belum ada lima menit balik lagi ke sini lari, tapi ke sini kan ambil HP karena HP-nya dicas dan ketinggalan. Terus habis itu sudah, saya kurang tahu," ucapnya.
"Yang bikin geger katanya di situ samping rumah ada anak kecil nangis mau diculik, ya dikira itu mau nyulik atau gimana, padahal ke sini lari ambil HP, HP-nya ketinggalan di sini," imbuh Agung.
![]() |
Agung juga sempat menghubungi Teguh usai isu percobaan penculikan yang menyeret namanya viral di media sosial. "Langsung saya hubungi itu malamnya, dia jawab lha kok iso (kok bisa) sambil tertawa," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, informasi soal percobaan penculikan ini pertama kali menyebar di media sosial dan grup WhatsApp warga Kulon Progo. Kejadian ini disebut berlangsung di sekitar Pasar Kembang, Nanggulan, pada Rabu (25/1) sekitar pukul 16.00 WIB.
Narasi yang beredar yakni seorang bocah anak penjual cilok di Pasar Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, dikejar oleh seorang pria yang diduga hendak menculiknya.
"Sumber berita dari info medsos dengan tulisan Bhabinkamtibmas, dan narasinya si anak ditarik diduga pelaku, sedangkan pengakuan si anak, dia dikejar diduga pelaku dengan bawa tali," ujar Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (26/1).