Bagi yang sering lewat Jalan Kaliurang Km 6 hingga Km 12, sosok pedagang burger berusia 81 tahun ini tentu tak asing lagi. Wahadi namanya. Burger Dinar dagangannya. Meski murah meriah, burgernya lezat juga.
Burger Dinar itu dijajakan dengan gerobak dorong bersepeda dari Jalan Kaliurang Km 6 hingga Km 12. Tiap pagi, dari pukul 06.00 WIB hingga menjelang pukul 10.00 WIB, Wahadi dan gerobak burgernya bisa dijumpai di depan salah satu pusat ritel di Jalan Kaliurang Km 12.
"Datang jam 6 pagi, di sana (menunjuk ke arah utara). Nongkrong dulu di sana ada Alfamart, kadang laku kadang enggak. Kalau di sini jam 10 pagi baru buka," kata Wahadi saat ditemui detikJateng di depan Super Indo, Jalan Kaliurang Km 6,2, Rabu (18/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahadi menjajakan burger hingga malam. Tiap pukul 17.00 WIB, dia akan kembali ke arah utara, berjalan pelan menyusuri Jalan Kaliurang Km 6 hingga Km 12.
Burger yang dijual Wahadi hanya satu macam. Pilihannya ada dua, pakai telur atau tanpa telur. Wahadi langsung menawarkan dua pilihan itu kepada pembeli yang menghampiri gerobaknya.
Burger tanpa telur harganya Rp 9 ribu. Jika ditambah telur, harganya Rp 12 ribu. Siang itu detikJateng mencicip burger telurnya.
![]() |
Baca juga:
Cak Nun: Sabrang Ngajar Aku Entek-entekan
Meski usianya telah kepala delapan, tangan keriput Wahadi masih begitu cekatan meracik burger. Burger itu berisi dua iris ketimun, bawang bombai, tomat, telur, dan selembar daging sapi tipis yang dibumbui saus dan mayones.
Tak lupa Wahadi menyisipkan sebutir telur mata sapi sesuai pesanan. Rotinya cukup tebal, namun lembut di mulut.
Siang itu Wahadi lumayan sibuk menyiapkan sekitar 20 burger pesanan pembelinya yang rela mengantre.
"Mbah ini sering lalu-lalang di sini. Kepo awalnya, ingin nyobain. Ternyata enak, harganya juga murah, makanya senang beli di sini. Saya sudah lebih dari 10 kali beli di sini," kata salah satu pembelinya, Viko.
Baca juga:
Makanan yang Sebaiknya Tidak Disajikan saat Imlek
(dil/dil)