Cerita Letda Pnb Veronika, Diwisuda Jadi Penerbang Perempuan Pesawat TNI AU

Cerita Letda Pnb Veronika, Diwisuda Jadi Penerbang Perempuan Pesawat TNI AU

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Rabu, 11 Jan 2023 12:25 WIB
Letda Pnb Veronika Sidabutar, satu-satunya perempuan yang diwisuda sebagai penerbang pesawat tempur TNI AU, di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Rabu (11/1/2023).
Letda Pnb Veronika Sidabutar, satu-satunya perempuan yang diwisuda sebagai penerbang pesawat TNI AU, di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Rabu (11/1/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Yogyakarta -

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mewisuda sebanyak 37 orang penerbang. Dalam wisuda itu terdapat satu penerbang perempuan.

Adalah Letda Pnb Veronika Sidabutar, satu-satunya perempuan yang diwisuda hari ini. Tampak dia tak kuasa menahan air matanya saat orang tuanya memasangkan lencana penerbang.

Veronika, begitu dia dipanggil, mengaku punya motivasi tinggi untuk bisa mengoperasikan pesawat, terutama pesawat tempur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena selama ini wanita dengan pesawat tempur belum ada di Indonesia," kata Veronika saat Upacara Wingday Sekolah Penerbang TNI AU Angkatan ke-101 dan Sekolah Penerbang PTTA Angkatan ke-4, di lapangan Jupiter, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Rabu (11/1/2023).

Setelah menjalani wisuda, perempuan yang tinggal di Malang, Jawa Timur, itu akan bertugas di Lanud Halim Perdanakusuma. Di sana dia akan menjadi pilot pesawat CN 295 yang merupakan pesawat angkut taktis menengah.

ADVERTISEMENT

"Pesawat CN 295, iya (pesawat) angkut," ujarnya.

Selama perjalanan pendidikan, lanjutnya, tidak ada hal yang mudah. Ia mengaku sempat takut di awal pendidikan.

"Jujur perjalanan tidak mudah, tapi saya yakin ketetapan Tuhan tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dilewati," ujarnya.

"Banyak, di awal mungkin ada rasa takut tapi seiring berjalannya waktu, semangat orang tua juga makin membuat kami berani," sambung putri terakhir dari keluarga Manari Saragih itu.

Sementara itu, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan para wisudawan telah mencapai sebuah prestasi yang luar biasa dengan menyelesaikan sekolah penerbang dan siap untuk memulai karier sebagai seorang pengawal dirgantara.

Upacara Wingday Sekolah Penerbang TNI AU Angkatan ke-101 dan Sekolah Penerbang PTTA Angkatan ke-4, di lapangan Jupiter, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Rabu (11/1/2023).Upacara Wingday Sekolah Penerbang TNI AU Angkatan ke-101 dan Sekolah Penerbang PTTA Angkatan ke-4, di lapangan Jupiter, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Rabu (11/1/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng

"Selaku Kepala Staf Angkatan Udara, saya turut bangga, karena kalian telah menunjukkan komitmen dan ketekunan yang luar biasa selama belajar dan berlatih di sekolah penerbang ini," kata Fadjar dalam sambutannya.

Wingday hari ini, kata Fadjar, adalah momentum awal pengabdian. Dia mengingatkan tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks. "Maka kalian harus terus mengasah dan mempersiapkan diri dengan semakin baik," ujarnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa menjadi seorang penerbang Angkatan Udara, maka akan turut menghadapi berbagai konsekuensi profesi. Utamanya adalah, tuntutan untuk menjadi penerbang profesional yang mampu memenuhi berbagai kualifikasi ilmu dan kemampuan yang diharapkan.

"(Hal itu) Salah satu dari konsekuensi, sekaligus tantangan yang harus dapat kalian jawab," katanya.

Ia turut beberapa pesan kepada para wisudawan bahwa upacara Wingday ini bukanlah akhir.

"Ke depan, TNI Angkatan Udara akan dilengkapi dengan berbagai alutsista modern mulai dari jet tempur generasi terbaru hingga pesawat nir awak berteknologi tinggi," ujarnya.

"Maka kalian lah para penerbang muda, yang nantinya akan mengawaki alutsista tersebut untuk menjaga angkasa bumi pertiwi," pungkasnya.

Ikuti berita menarik lainnya dari detikJateng di Google News.

Halaman 2 dari 2
(rih/apl)


Hide Ads