Jalan di Imogiri Bantul Amblas 1,5 Meter, Pemkab Minta Bantuan Pakar

Jalan di Imogiri Bantul Amblas 1,5 Meter, Pemkab Minta Bantuan Pakar

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 02 Jan 2023 18:07 WIB
Ruas jalan di Pedukuhan Kedungmiri, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, amblas sedalam sekitar 1,5 meter. Senin (2/1/2023).
Ruas jalan di Pedukuhan Kedungmiri, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, amblas sedalam sekitar 1,5 meter. Senin (2/1/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Bantul -

Jalan di Pedukuhan Kedungmiri, Kalurahan Sriharjo, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, amblas sepanjang sekitar 50 meter. Kedalaman amblasnya mencapai sekitar 1,5 meter. Pemkab Bantul akan mendatangkan pakar geologi dan teknik sipil untuk penanganannya.

Menurut warga Sriharjo, Joko, amblasnya jalan tersebut berangsur sejak Rabu (28/12/2022). Awalnya jalan itu amblas sedalam 30 sentimeter. Pada Jumat (30/12) hingga Sabtu (31/12) amblasnya semakin parah hingga 1,5 meter.

"Jalan itu rusak baru sepekan ini, padahal jalan itu belum lama jadi (baru dibangun). Panjang jalan yang amblas sekitar 50 meter," kata Joko di Imogiri, Senin (2/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan itu menghubungkan Sriharjo ke Kalurahan Selopamioro, Imogiri, melalui jalan tersebut mengalami kendala. Kini jalan amblas itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Menurut Joko, jalan itu rusak beberapa kali. Dia menduga hal itu karena pengaruh tanah di bawahnya. "Sudah beberapa kali terjadi dan hanya di titik itu saja. Mungkin karena struktur tanah di lokasi tersebut banyak mengandung air bawah tanah dari resapan air irigasi di sisi utara jalan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan amblasnya jalan di Sriharjo tersebut karena fenomena kebumian.Pihaknya pun berencana untuk menggandeng ahli geologi.

"Itu sepertinya ada satu fenomena kebumian. Jadi akan kita konsultasikan ke ahli geologi. Saya sudah perintahkan ke Dinas PU (Pekerjaan Umum) mengundang ahli geologi dan teknik sipil untuk melakukan penelitian," kata Halim.

Dari para pakar tersebut dia berharap memperoleh rekomendasi soal konstruksi yang tepat dalam pembangunannya. Jika hasil penelitian menyatakan lokasi tersebut tidak memungkinkan untuk dibangun jalan, Pemkab Bantul akan melakukan relokasi jalan.

"Pelibatan ahli geologi dan teknik sipil itu untuk memberikan rekomendasi apa yang tepat bagi konstruksi bangunan di tempat itu. Karena diduga dorongan air itu justru dari bawah, bukan dari atas," ujar Halim.

"Kalau memungkinkan jalan itu kita relokasi. Tapi kita menunggu rekomendasi dari ahli geologi seperti apa nanti," imbuh dia.

Menurut Kepala DPUPKP Bantul Aris Suharyanta, jalan amblas itu masih dalam masa pemeliharaan oleh pemenang tender. Oleh karena itu ketika terjadi kerusakan masih menjadi tanggungan pihak mereka.

"Dulu pernah dilakukan perbaikan jalan. Setelah selesai kemudian rusak, amblas lagi, dan sekarang kembali terjadi. Padahal secara struktur bangunan jalan sudah sangat bagus," ucap Aris.

Aris mengaku akan berkoordinasi dengan pakar dari UGM. "Karena kerusakannya berulang dan lokasinya juga sama, kita akan koordinasi dengan ahli dari UGM. Agar saat diperbaiki lagi jalannya bisa bertahan lama," pungkas Aris.




(dil/ams)


Hide Ads