Kala Musim Liburan tapi Warga Jogja Malah Pilih di Rumah Saja

Anggah - detikJateng
Selasa, 27 Des 2022 20:25 WIB
Akses jalan menuju Malioboro Jogja macet. Foto diambil Minggu (15/5/2022) dari Tempat Parkir Abu Bakar Ali. (Foto: dok. detikJateng)
Jogja -

Jogja menjadi salah satu destinasi utama bagi wisatawan Nusantara maupun mancanegara. Kala musim libur, Jogja dipastikan dipadati turis.

Penumpukan wisatawan di objek wisata dan titik keramaian, hingga kepadatan lalu lintas seolah menjadi pemandangan yang biasa saat musim liburan di wilayah Jogja atau Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pemerintah setempat tak jarang mengimbau warga Jogja agar 'mengalah' dan 'berdiam' di rumah jika tak ada kepentingan mendesak. Warga Jogja diminta memberi ruang sementara untuk wisatawan yang tengah berlibur di Kota Wisata dan Budaya ini.

Sejumlah warga Jogja yang ditemui detikJateng memahami kondisi tersebut. Salah satunya Fruline Olivia, warga Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DIY. Ia pun memilih untuk tetap berdiam di rumah.

"Lebih males sih kebanyakan yang di Jogja itu yang liburan dari luar begitu kan bikin macet males lah. Aku saja kalau libur itu dekat sama Bukit Bintang, sekadar beli kuota itu bisa kena macet sampai berapa puluh menit. Iya mending di rumah nyantai," kata Fruline Olivia saat diwawancarai, Selasa (27/12/2022).

Senada, Melinda Aisyah, warga Kapanewon Depok, Sleman, DIY, mengaku selalu berdiam di rumah kala musim libur. Jika ingin keluar, ia lebih memilih di hari biasa agar lebih leluasa.

"Ya males juga keluar mau keluar macet, belum lagi makan waktu lama sekarang musim hujan juga. Karena sudah tahu, di sini Malioboro dan destinasi yang lain itu pasti padat mending dihindari, bisa ditunda sampai liburan selesai," kata Melinda Aisyah.

Warga lainnya, Alief Rohman, mengaku telah terbiasa dengan fenomena kemacetan dan keramaian di Jogja saat masa libur.

"Ya sudah maklum sih daerah sana (destinasi wisata) macet, saya itu sampai hafal titik macet di mana sudah hafal," ujar warga Kapanewon Cangkringan, Sleman, DIY, ini.

"Justru bagus Jogja ramai ekonomi bisa berjalan karena pariwisata juga," lanjutnya.

Namun Rohman berharap pengaturan lalu lintas agar lebih baik, terutama terkait kemacetan di jalur wisata.

"Sebenarnya bisa diakali ya mungkin dengan fasilitas umum kendaraan umum yang diprioritaskan, kayak satu arah ganjil genap itu atau penutupan jalur. Kaliurang pernah itu arus naik saja, dijadwal, rekayasa lalu lintas semacam itu," ujarnya.

Ia pun berharap ke depan tidak ada lagi imbauan warga Jogja di rumah saja saat musim libur. Menurutnya, pemerintah seharusnya bisa meminimalkan dampak keramaian wisatawan sehingga warga Jogja tetap bisa beraktivitas keluar rumah.

Halaman selanjutnya, pendapat pakar UGM.




(rih/ahr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork