Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, DIY, mencatat tahun ini hingga bulan November ada 619 kasus tuberkulosis (TBC) pada anak. Disebut penularan diduga karena anak-anak sering digendong atau dicium orang di sekitarnya yang diduga terjangkit TBC.
Apakan TBC bisa menular lewat ciuman?
"Itu anggapan yang salah. Kalau hanya dari tertawa, senyum, atau berbicara itu TBC tidak bisa menular. Kalau berbicara, kan yang keluar itu ludah. Ludah itu tidak dapat menularkan TBC, kecuali yang keluar itu dahak dari batuk atau bersin," kata spesialis paru dr Faisal Yunus, SpP kepada CNN Indonesia, Kamis (22/12/2022), dilansir detikHealth, Jumat (23/12).
Penyakit TBC ditandai dengan gejala seperti demam dan batuk. TBC dapat menyebar dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh.
TBC menyebar melalui udara. Tetesan yang mengandung bakteri harus dihirup agar infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain. Hal ini berarti berada di dekat seseorang dengan penyakit TBC ketika mereka batuk, bersin, atau bahkan berbicara di dekat wajah, seseorang bisa tertular.
Meski demikian TBC tidak menular melalui ciuman. Namun berbeda cerita jika pasien TBC mencium anak lalu dia batuk dan bersin di dekat si kecil. Hal tersebut bisa memicu penularan.
Dikutip dari Healthline, aktivitas berciuman, berpelukan, atau berjabat tangan dengan pasien TBC tidak akan menyebarkan penyakit. Demikian pula, berbagi seprai, pakaian, atau dudukan toilet juga bukan cara penyebaran penyakit.
Namun, jika berada dalam jarak dekat selama jangka waktu tertentu dengan pasien TBC, seseorang dapat tertular dari menghirup udara yang telah terkontaminasi dengan bakteri.
Diberitakan sebelumnya, Dinkes Bantul menyebut tahun ini hingga bulan November tercatat ada 1.216 kasus TBC. Dari jumlah tersebut 50% kasus terjadi pada anak-anak.
"Di Kabupaten Bantul, pada bulan Januari sampai November 2022 tercatat ada 1.216 kasus TBC yang ditemukan di seluruh fasilitas kesehatan. 619 di antaranya adalah kasus TBC anak dan 12 kasus pasien TBC resisten obat," kata Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja kepada wartawan, Rabu (21/12).
Risiko Anak Tertular
Agus menyebut ada beberapa faktor anak-anak terjangkit TBC. Salah satunya masih banyak orang dengan TBC yang masih belum ditemukan dan diobati, di mana estimasi kasus di Bantul seharusnya 2.431 namun baru terdeteksi 1.216.
"Jadi anak memang ada risiko penularan, contoh anak umur 2 tahun kan sering digendong atau diciumi orang-orang. Hal itu risiko kontak semakin tinggi," jelasnya.
"Apalagi kerawanan akibat kurang gizi karena kondisinya, angka stunting juga masih ada terus. Jadi ada potensi-potensi di dalam anak itu sendiri, sehingga daya tahan anak kurang," imbuh Agus.
Kendati demikian, Agus mengungkapkan jika TBC anak tidak menular. Ciri-ciri TBC seperti batuk lebih dari dua pekan disertai demam dan mengalami penurunan berat badan.
"TBC anak tidak menularkan tapi anak berpotensi tertular TBC tinggi," ujarnya.
Simak Video "Tikus di Afrika Dilatih Mengendus TBC, Akurasinya 75%"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/ahr)