FT UGM Buat Aplikasi Cek Kesehatan Gigi Cukup Pakai Foto, Gratis Lur!

ADVERTISEMENT

FT UGM Buat Aplikasi Cek Kesehatan Gigi Cukup Pakai Foto, Gratis Lur!

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Jumat, 23 Des 2022 13:41 WIB
Aplikasi untuk mengecek kondisi kesehatan gigi yang dikembangkan UGM bersama Klinikoo, Jumat (23/12/2022).
Aplikasi untuk mengecek kondisi kesehatan gigi yang dikembangkan UGM bersama Klinikoo, Jumat (23/12/2022). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman -

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) mengembangkan aplikasi digital untuk mendeteksi kerusakan gigi secara mandiri sejak dini. Aplikasi digital dari tim FT UGM yang dipimpin oleh Igi Ardiyanto itu diberi nama KLINIKOO Dental Scanning.

"Aplikasi ini pada dasarnya bisa digunakan untuk mendeteksi secara dini kerusakan gigi secara mandiri, sehingga sebelum ke dokter gigi sudah screening mandiri. Dalam hal ini yang dideteksi adalah karies atau lubang gigi," kata Igi saat ditemui wartawan di UGM, Jumat (23/12/2022).

Aplikasi ini dikembangkan bersama Klinikoo sejak 2021. Aplikasi digital yang masih dalam versi awal ini mampu mendeteksi lubang gigi berdasarkan foto gigi. Foto gigi itu lalu dianalisis dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) yang telah dikembangkan tim riset.

"Hasil screening mandiri itu bisa membantu mereka ketika mengunjungi dokter gigi, bisa sebagai acuan tingkat kerusakan. Ini juga bisa digunakan sebagai early warning (peringatan dini) pasien, harapannya sebelum sampai benar-benar giginya rusak mereka sudah tahu lebih dulu," papar Igi.

Meski masih dalam masa uji coba, masyarakat bisa menggunakan aplikasi itu secara secara gratis dengan mengaksesnya melalui link https://ugm.id/klinikoo. Dalam waktu dekat aplikasi ini juga akan dirilis di Google Play Store.

"Pada dasarnya ini nanti bisa diakses oleh semua orang untuk membantu mengatasi problem gigi," ujar Igi.

Riset Sejak 2021

Riset dan pengembangan aplikasi ini diinisasi sejak 2021 melalui program Joint Research Internship antara Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) FT UGM, Toyohashi University of Technology (Jepang), dan KLINIKOO.

Dari program tersebut dihasilkan prototipe dasar teknologi prediksi masalah gigi berdasarkan foto gigi meskipun dengan akurasi terbatas. Kini akurasinya sudah mencapai 80 persen. Akurasi ini masih bisa bertambah seiring dengan makin banyaknya data AI.

"Tidak untuk menggantikan (dokter gigi), tapi untuk kolaborasi," ucap Igi.

Cara kerja aplikasinya di halaman selanjutnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT