RSUP Dr Sardjito mengungkap kondisi terkini balita Sleman yang diduga terkena peluru nyasar polisi. Usai menjalani operasi pengangkatan benda asing di kepalanya pada Senin (19/12), kini kondisi balita berinisial JM sudah stabil.
"Kondisi pasien alhamdulillah sampai hari ini kondisi pasien stabil, bisa komunikasi dan sekarang masih dalam perawatan dengan pengawasan di ruang intensif kami," kata tim dokter bedah saraf RSUP Dr Sardjito, dr Adiguno Suryo Wicaksono, saat ditemui wartawan di RSUP Dr Sardjito, Sleman, DIY, Rabu (21/12/2022).
Adiguno mengatakan balita tersebut mengalami luka di kepala bagian belakang. Adapun benda asing itu bersarang di kedalaman kurang lebih 8 sentimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Luka di bagian kepala bagian belakang kemudian lokasi benda asing itu dekat di otak kecil. (Kedalaman) Kurang lebih sekitar 8 sentimeter," ungkapnya.
Adiguno menjelaskan operasi untuk mengeluarkan benda asing itu berlangsung selama 6 jam. Menurutnya, ada satu benda asing yang bersarang di kepala balita itu. Namun, saat ditanya terkait bentuk, ukuran, dan jenis benda asing itu Adiguno memilih irit bicara.
"Jumlah satu, (apakah logam) saya kurang pasti, saya tidak mencermati secara detail. Saja juga tidak mengetahui ukuran dan lain-lain," jelasnya.
Setelah operasi, ia kemudian menyerahkan benda asing itu ke forensik RSUP Dr Sardjito untuk dianalisis lebih lanjut.
"Kita mengeluarkan hanya yang penting benda asing terus kami serahkan ke bagian forensik kami yang nanti akan diserahkan ke orang memerlukan barang tersebut," bebernya.
Lebih lanjut, Adiguno mengatakan kendati kondisi balita itu stabil namun saat ini masih menjalani perawatan di ruang intensif. Ia pun belum bisa memastikan kapan balita itu diperbolehkan pulang.
"Itu belum bisa saya pastikan, jadi kita tetap awasi hari demi hari supaya kita bisa mengetahui perkembangannya kalau memang kondisi baik pasti kita rawat di bangsal, perawatan selanjutnya, kalau untuk memastikan berapa lama kita juga belum bisa memastikan, kita awasi hari demi hari," pungkasnya.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...
Kapolresta Sleman AKBP Ach Imam Rifai menyebut saat kejadian, terdapat polisi yang sedang menindak pembuat onar di Ngaglik. Polisi terpaksa melepas tembakan peringatan lantaran pelaku mengancam akan melempar batu.
Imam menduga, peluru dari tembakan peringatan itu yang kemudian mengenai balita tersebut.
"Dari kedua TKP yang hampir bersamaan waktunya ini ada kemungkinan penyebab luka tersebut adalah proyektil yang merupakan tembakan peringatan dari anggota Polsek Ngaglik. Meskipun untuk jarak kedua TKP kurang lebih 1 kilometer dan tembakan peringatan diarahkan ke atas," ungkapnya.
Simak Video "Video: Tampang 'Mas-mas Pelayaran' yang Bentak Driver di Godean"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/sip)