Seorang balita perempuan berinisial JM diduga terkena peluru nyasar dari tembakan peringatan polisi di Kapanewon Ngaglik pada Minggu (18/12) lalu. Saat ini balita berusia 4 tahun itu tengah menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito.
Diketahui jarak antara tembakan polisi yang berupaya untuk meredam dua pemuda yang berbuat onar dengan posisi balita tersebut sebenarnya cukup jauh. Walaupun masih dalam satu Kapanewon.
Tembakan peringatan polisi itu dilakukan di Dusun Panggungsari, Sariharjo, Ngaglik. Sementara lokasi balita tengah berada di salah satu warung Dusun Mudal, Sariharjo, Ngaglik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan Peluru Nyasar Kenai Balita: Kesaksian Warga
Ketua RW 23 Panggungsari Priyo Handoko membenarkan adanya keributan di wilayahnya pada Minggu (18/12) sekitar pukul 12 siang saat ada kegiatan bakti sosial. Keributan itu dipicu oleh dua pemuda dari luar daerah yang mabuk.
"Ketika sedang mulai (baksos), kebetulan kami sedang baru menyampaikan sambutan ada laporan warga kami ada 2 pemuda dari Papua mabuk dan bikin keributan," kata Priyo saat dihubungi wartawan, Rabu (21/12/2022).
Dia melanjutkan, pihaknya berusaha untuk melerai pemuda mabuk itu bersama Babinsa dan Bahabinkamtibmas. Bahkan kedua pemuda itu sempat melakukan perusakan dan hampir adu fisik dengan warga yang lewat.
"Dari kami warga sudah banyak takutnya terjadi benturan kan dampaknya berkepanjangan," katanya.
Warga Lapor ke Polisi
Ia pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Ngaglik. Selang beberapa saat ada empat hingga lima anggota Polsek datang. Namun kedua pemuda itu disebut tetap berbuat onar.
Sepengetahuannya, memang ada suara tembakan saat polisi berusaha mengamankan kedua pemuda itu. Namun, dia tidak tahu arah tembakan itu.
"Saya dengar (suara tembakan). Pas petugas mengeluarkan senjata saya nggak tahu karena possisi agak menjauh tapi saya dengar suara letusan itu dengar," ungkapnya.
detikJateng juga sempat menyambangi warung makan yang disebut merupakan lokasi balita itu dikabarkan tertembak. Namun, pihak warung enggan untuk diwawancara.
Sementara salah satu warga yang tinggal di dekat warung yakni Mia mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut. Ia justru tahu informasi ada balita tertembak dari orang lain. Dirinya juga mengaku tak mendengar adanya suara tembakan.
"Kejadian di situ kami hanya mendengar dari tetangga juga. Kami nggak secara langsung (tahu). Kami di hari itu tahu kalau itu ramai tapi nggak tahu ada kejadian itu," kata Mia.
"Jam 7 atau jam 8 malam ada mobil polisi di depannya. Mungkin makan atau sedang olah TKP kami tidak tahu," tutupnya.
(apl/sip)