Misteri Tembakan Peringatan Polisi 'Nyasar' 1 Km hingga Lukai Balita Sleman

Round-Up

Misteri Tembakan Peringatan Polisi 'Nyasar' 1 Km hingga Lukai Balita Sleman

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 21 Des 2022 07:26 WIB
Pihak kepolisian melakukan uji tembak senpu glock 17 terkait insiden peluru nyasar ke gedung DPR. Uji tembak diselenggarakan di Lapangan Mako Brimob.
Ilustrasi. (Foto: Grandyos Zafna)
Solo -

Seorang balita di Sleman tiba-tiba terluka saat berada di sebuah warung di Kapanewon Ngaglik. Di kepalanya ditemukan benda yang menyerupai proyektil peluru. Dugaan sementara, proyektil itu berasal dari pistol polisi yang melepaskan tembakan peringatan berjarak 1 kilometer dari korban.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/12). Saat itu korban yang tengah berada di warung tiba-tiba terjatuh dan terdapat luka tembak di kepalanya.

Kapolresta Sleman AKBP Ach Imam Rifai menyebut balita yang terluka di bagian kepala diduga disebabkan proyektil. Untuk memastikan hal itu, polisi mengirim benda asing tersebut ke labfor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk proses masih berjalan sambil menunggu benda dugaan proyektil yang akan dilakukan pengujian labfor," kata Imam saat dihubungi wartawan melalui pesan singkat, Selasa (20/12/2022).

Diduga dari Senjata Polisi

Saat ini, pihaknya masih mendalami asal-muasal proyektil tersebut. Namun, ada dugaan proyektil tersebut berasal dari senjata api milik polisi.

ADVERTISEMENT

Menurut Imam, pada saat tersebut pihaknya juga mendapat laporan adanya orang yang membuat onar di kawasan Ngaglik. Saat polisi datang, orang tersebut justru mengancam akan melempar batu.

"Kemudian anggota polsek memberikan tembakan peringatan ke atas dan mengamankan orang tersebut ke Mapolsek untuk dilakukan pembinaan karena belum berbuat pidana kemudian 2 orang tersebut dikembalikan," kata Imam.

Jarak Kedua TKP Satu Kilometer

Baru kemudian pada sore harinya polisi menerima laporan adanya balita yang diduga terkena luka tembak. Saat didalami, peristiwa balita yang tiba-tiba terjatuh itu berada di waktu yang sama saat polisi melepas tembakan peringatan.

"Dari kedua TKP yang hampir bersamaan waktunya ini ada kemungkinan penyebab luka tersebut adalah proyektil yang merupakan tembakan peringatan dari anggota Polsek Ngaglik," kata Imam.

Meskipun berada di kapanewon yang sama, lanjutnya, jarak antara tembakan polisi dengan posisi balita tersebut sebenarnya cukup jauh yakki sekitar 1 kilometer. Ditambah, tembakan peringatan polisi ini diarahkan ke atas.

"Meskipun untuk jarak kedua TKP kurang lebih 1 kilometer dan tembakan peringatan diarahkan ke atas," ungkap Imam.

Kondisi Terkini Korban

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada balita dengan luka di kepala yang dirawat.

"Saat masuk RSUP Dr Sardjito pasien mengalami gangguan kesadaran dan tampak luka terbuka di bagian kepala," ungkapnya.

Ia melanjutkan, pasien kemudian menjalani operasi pada Senin (19/12) sejak pagi sampai siang. Hasilnya ditemukan korpal atau benda asing di bagian kepala. Banu menyebut benda asing itu kemudian diserahkan ke polisi.

Lebih lanjut, Banu menyebut saat ini balita tersebut masih menjalani perawatan. "Mohon doanya untuk pemulihan kondisi anak ini, dan saat ini kami sedang melakukan perawatan secara intensif," kata dia.




(aku/ahr)


Hide Ads