Hasil Investigasi KNKT soal Kecelakaan Bus di Bukit Bego Tewaskan 14 Orang

Hasil Investigasi KNKT soal Kecelakaan Bus di Bukit Bego Tewaskan 14 Orang

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Rabu, 30 Nov 2022 13:23 WIB
Plt Kepala Subkomite Moda Investigasi LLAJ KNKT Ahmad Wildan, Rabu (30/11/2022).
Plt Kepala Subkomite Moda Investigasi LLAJ KNKT Ahmad Wildan, Rabu (30/11/2022). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap hasil investigasi kecelakaan tunggal bus wisata di Bukit Bego, Bantul, pada Minggu 6 Februari lalu yang menewaskan 14 orang. Apa hasilnya?

Gagal Pengereman

Pelaksana Tugas Kepala Subkomite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan menjelaskan faktor yang mengakibatkan kecelakaan yakni kegagalan pengereman.

Ia menyampaikan, pada kasus kecelakaan di Bukit Bego pengemudi melakukan kesalahan penggunaan gigi tinggi di jalan menurun.

"Pengemudi ngerem panjang berkali-kali, jadi ini bukan malfungsi kendaraan. Ini adalah kesalahan prosedur mengemudi, dia seharusnya menggunakan gigi rendah tapi dia menggunakan gigi tinggi. Kalau dia menggunakan gigi rendah maka dia akan yang akan mengerem mengurangi kecepatan bukan kaki tapi adalah mesin," kata Wildan ditemui wartawan di The Rich Jogja Hotel, Sleman, DIY, Rabu (30/11/2022).

Pengereman berulang-ulang secara panjang, lanjut Wildan, membuat rem bus mengalami tekor angin. Kondisi ini berdampak pada sistem pengereman bus dan membuat bus mengalami rem blong.

"Pada saat anginnya kurang dari standar yang diperlukan untuk kampas mendorong teromol cuma terdengar (bunyi mengerem) tapi kampas tidak bergerak sama sekali. Inilah rem blong terkait angin tekor," jelasnya.

Bodi Bus Keropos

Lebih lanjut, Wildan menyampaikan banyaknya korban jiwa dalam kecelakaan itu dipicu oleh bodi kendaraan yang keropos.

"Bodi kendaraan banyak mengalami keropos. Pada saat benturan terdeformasi masuk ke survival space dan inilah yang meningkatkan fatalitas dan membunuh korban," jelas Wildan.

KNKT, lanjut dia, juga menemukan bagaimana atap bus jatuh, kemudian bangku penumpang tidak dilengkapi sabuk keselamatan. Temuan lainnya, yakni kaca bus tidak terbuat dari safety glass.

"Kaca yang tidak menggunakan safety glass pada saat benturan seperti ini, dia akan menjadi mesin pembunuh. Ini jadi temuan kami," jelasnya.

Untuk diketahui, polisi mengungkap penyebab kecelakaan bus PO Gandhos Abadi di Bukit Bego, Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, yang menewaskan 14 orang pada Minggu 6 Februari 2022. Menurut polisi, kecelakaan itu akibat kelalaian sopir.

Sopir pun ditetapkan sebagai tersangka. Tapi penyidikan kasusnya dihentikan. Sebab, sopir bus itu termasuk dalam 14 korban yang tewas akibat kecelakaan tersebut.




(rih/aku)


Hide Ads