.webp)
Atap Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Blembem, Gunungkidul ambruk saat kegiatan belajar mengajar (KBM). Akibatnya satu murid mengalami luka ringan usai sempat terjebak reruntuhan atap. Kejadian atap sekolah ambruk ini merupakan yang kedua usai atap SD Muhammadiyah Playen ambrol, Selasa (8/11) lalu.
Kepala MIM Blembem Subardi menjelaskan kejadian terjadi saat 15 murid dan satu guru kelas II berada di dalam kelas. Menurutnya, dari keterangan guru yang tengah mengajar terdengar suara keras dari bagian atap sekolah yang berlokasi di Pedukuhan Blembem, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin itu.
"Tadi sekitar pukul 07.45 WIB, saat pembelajaran tiba-tiba dari atap terdengar suara krek. Terus kejadiannya begitu cepat, jadi begitu krek itu kuda-kuda bagian selatan itu langsung turun," ujar Subardi kepada detikJateng, Kamis (17/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Subardi menyebut dari kejadian tersebut memang ada satu siswi yang terjebak. Akan tetapi bisa terevakuasi dan tidak mengalami luka yang berarti.
"Tapi alhamdulillah anak-anak masih bisa dikondisikan. Anak-anak disuruh keluar ada satu yang terjebak tapi alhamdulillah bisa dievakuasi," katanya.
Terkait penyebab ambruknya atap kelas, Subardi menyebut karena kayu pada kontruksi atap lapuk. Mengingat bangunan MIM Blembem sejak tahun 80an belum pernah direnovasi.
"Itu kayunya lapuk, kebetulan dinding sebelah selatan itu berbatasan dengan TK. Nah, ada kuda-kuda di atas tembok, di atasnya ada seng, ada talang kemungkinan karena proses waktu kayunya yang numpang di tembok ini keropos," ujarnya.
Dengan kejadian tersebut, Subardi mengaku KBM di MIM Blembem terganggu. Bahkan murid-murid terpaksa libur dahulu.
"Otomatis mengganggu KBM, pertama anak-anak kelas dua trauma dan kita tidak ada cadangan ruangan. Tapi kami sudah matur (bilang) sama perangkat Kalurahan, kebetulan 200 meter dari MI ada SD yang regrouping nanti kami pinjam tempat 3 ruang untuk kelas 2, 3, dan 4," ucapnya.
"Teknisnya, untuk besok pagi libur karena milad, sabtu guru-guru penggembira milad. Sehingga Jumat dan Sabtu anak-anak belajar di rumah dan kemungkinan Senin sudah mulai KBM lagi," imbuh Subardi.
 Kondisi ruang kelas II Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Blembem, Candirejo, Semin, Gunungkidul yang ambruk, Kamis (17/11/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng |
Simak kesaksian siswi yang sempat terjebak reruntuhan atap di halaman berikutnya...
Sementara itu, korban luka ringan sekaligus murid kelas 2 MIM Blembem, ADR (8) mengaku awalnya tengah mengikuti KBM mata pelajaran PKN di kelas. Tiba-tiba, ADR mendengar suara dari bagian atap kelas.
Mengetahui hal itu, teman-teman ADR langsung berlarian keluar kelas. Namun, ADR tidak bisa keluar kelas karena kakinya gemetar setelah mengetahui genting berjatuhan.
"Habis itu teman-teman lari, saya tidak bisa lari karena kakinya terasa lemas. Tapi akhirnya bisa keluar, dan ini hanya memar saja pada tangan kiri," ucapnya.
Kejadian atap sekolah ambruk ini jadi yang kedua di Gunungkidul bulan ini. Sebelumnya atap SD Muhammadiyah Bogor, Kapanewon Playen, Gunungkidul, ambruk saat jam belajar mengajar, Selasa (8/11) lalu. Akibat peristiwa ini satu siswa sempat dirawat di rumah sakit namun akhirnya meninggal dunia.
Polisi turun tangan melakukan penyelidikan mendapati adanya ketidaksesuaian antara perencanaan dengan pembangunan atap SD. Dua orang kontraktor pembangunan SD Muhammadiyah Bogor akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
