Gua Braholo di Kabupaten Gunungkidul, DIY, ditetapkan menjadi salah satu Cagar Budaya Nasional Kategori Situs di Indonesia. Selain empat fosil manusia purba, di gua di wilayah Pedukuhan Semugih, Kalurahan Semugih, Kapanewon Rongkop, itu juga pernah ditemukan beraneka tulang satwa purba, dari ular hingga gajah.
Menurut jurnal 'Gua Braholo: Karakter Hunian Mikro Pada Awal Kala Holosen Di Gunung Sewu' (Berkala Arkeologi Vol 19 No 1, 1999), Gua Braholo merupakan salah satu gua hunian prasejarah yang berada dalam jajaran pegunungan karst Gunung Sewu.
Gua ini ditemukan oleh Bidang Prasejarah Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, ketika dilakukan survei di seluruh wilayah Gunung Sewu pada tahun 1996. Belasan gua ditemukan di bagian barat pegunungan ini, termasuk Gua Braholo. Penemuan itu ditindaklanjuti dengan ekskavasi pada tahun 1997 dan 1998.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam jurnal karya Retno Handini dan Harry Widianto itu disebutkan bahwa Gua Braholo sebagai hunian multifungsi pada masa awal Holosen.
![]() |
Menurut buku 'Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas X' karya Windriati, Holosen atau zaman alluvium berlangsung sekitar 20 ribu tahun lalu dan perkembangannya berlangsung sampai sekarang.
Dikutip dari jurnal Berkala Arkeologi (1999: 26), eksploitasi sumber daya fauna dalam kehidupan di Gua Braholo tampak jelas dari temuan sisa fauna yang sangat padat. Jenis moluska (hewan lunak dengan atau tanpa cangkang) ditemukan cukup menonjol dalam bentuk alat, perhiasan, maupun cangkang biasa.
Moluska yang ditemukan di Gua Braholo itu ada sekitar 30-an, baik dari habitat darat, air laut, maupun air tawar. Selain hewan jenis moluska juga ditemukan sisa-sisa fauna lain.
Sisa fauna itu berupa tulang-tulang yang masih utuh maupun fragmentaris, seperti tengkorak, rahang, gigi, dan tanduk, dalam jumlah yang terbilang melimpah.
![]() |
Jenis-jenis fauna yang pernah hidup atau dimanfaatkan di daerah Gua Braholo itu meliputi kelas Mamalia, Reptilia, hingga Aves. Berikut di antaranya:
1. Chiropteridae (kalong)
2. Canidae (anjing hutan)
3. Viveridae (musang)
4. Mustelidae (linsang)
5. Muridae (tikus)
6. Hystricidae (landak)
7. Sciuridae (tupai)
8. Bovidae (kerbau, sapi, banteng)
9. Cervidae (rusa)
10. Trarulidae (kancil)
11. Suidae (babi hutan)
12. Hioooootamidae (kudanil)
13. Rhinoceridae
14. Elephantidae (gajah)
15. Macaca sp (monyet)
16. Boridae (ular sanca/python)
17. Testudinidae (kura-kura)
18. Gallidae (ayam).
(dil/rih)