Saksi Ungkap Detik-detik Siswa Tertimpa Atap SD Muhammadiyah di Gunungkidul

Atap ruangan SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Kabupaten Gunungkidul, ambruk dan menimpa sejumlah siswa. Sebelum kejadian, warga setempat menyebut mendengar suara keras.

"Tadi kebetulan saya pas di belakang SD, tepatnya setengah 8 pagi itu terdengar suara keras," kata saksi sekaligus orang yang ikut mengevakuasi siswa, Jumiran (50), kepada wartawan di Playen, Gunungkidul, Selasa (8/11/2022).

Menurutnya, saat itu bagian atap ambruk secara bertahap. Sehingga sejumlah siswa bisa berlindung di bawah meja.

"Tahu-tahu, lambat-lambat bagian atap yang sebelah paling timur langsung runtuh, runtuhnya lambat. Untung lambat tadi, kalau cepat brek gitu pasti banyak korban," ujarnya.

Mengetahui hal tersebut ia langsung berlari ke dalam bangunan SD tersebut. Saat melakukan pertolongan, ia bersama dengan dua warga lainnya.

"Saya lari naik ke tangga atas tak suruh ke pinggir tembok, tembok, terus saya mecahi eternit untuk evakuasi mengeluarkan. Kebetulan murid-murid saat atapnya ambrol pelan-pelan itu murid-murid berlindung di bawah meja," ucapnya.

"Sehubungan ada yang terjepit dan yang memberi pertolongan hanya tiga orang, saya umumkan di masjid minta bantuan karena atap SD Muhammadiyah yang di lantai dua ambrol," imbuhnya.

Terkait jumlah korban, ia menyebut tidak tahu pasti.

"Korbannya itu yang saya bawakan pelat hitam pertolongan pertama itu kurang lebih 10, itu murid baik laki perempuan yang sobek berdarah. Kalau yang terjepit sama besi meja satu orang, tadi sudah tertolong dan dibawa ke rumah sakit," katanya.

Jumiran mengungkapkan warga sekitar SD sudah kerap membicarakan konstruksi bangunan, khususnya bagian atap.

"Sebelum ditempati lingkungan sini sudah membicarakan bangunan, memang temboknya bagus tapi atapnya kurang. Itu membuat saat hujan deras murid bisa kejatuhan eternit karena tidak rapat dan baja ringannya kurang tebal," ucapnya.

"Ini bangunan belum ada lima tahun," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, ruangan di SD Muhammadiyah Bogor, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, ambruk saat jam belajar mengajar. Polisi menyebut dari tiga ruangan yang ambruk hanya satu yang sedang berkegiatan.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...

"Itu di ruang kelas. Jadi ada tiga kelas tapi yang kegiatan di dalam ada satu kelas," kata Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri, Selasa (8/11).

Terkait jumlah korban akibat kejadian tersebut, Edy mengaku masih melakukan pendataan.

Atap SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul, ambruk, Selasa (8/11/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Baca juga: Lekat dengan Mitos Genderuwo, Pohon Kepuh Ternyata Punya Sederet Manfaat

"Masih simpang siur karena di kelas itu yang hadir bukan dari kelasnya, tapi dari berbagai kelas itu melaksanakan kegiatan di atas," ujarnya.

Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penyebab ambruknya atap bangunan.