Mengenal Kondur Gangsa di Sekaten Jogja dan Udhik-udhik Sedekah Raja

Mengenal Kondur Gangsa di Sekaten Jogja dan Udhik-udhik Sedekah Raja

Adji G Rinepta - detikJateng
Sabtu, 08 Okt 2022 11:00 WIB
Jogja -

Prosesi Kondur Gangsa dalam rangkaian acara Sekaten Jogja telah usai diselenggarakan, Jumat (7/10) malam. Apa itu Kondur Gangsa dan bagaimana keseruan acaranya, berikut pantauan detikJateng kemarin malam.

Keraton Ngayogjokarto Hadiningrat kembali menggelar Sekaten setelah vakum dua tahun sebelumnya. Dalam penyelenggaraan Sekaten tersebut, ada salah satu prosesi yang disebut Kondur Gangsa, yaitu upacara pengembalian Gamelan Sekati dari Masjid Gedhe ke Keraton.

Demi menyaksikan prosesi Kondur Gangsa, ratusan warga memadati pelataran Masjid Gedhe Jogja pada Jumat (7/10) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panghageng Urusan Pangulon Keraton Yogyakarta, KRT Jayaningrat, mengatakan ada beberapa rangkaian acara dalam prosesi Kondur Gangsa.

"Prosesi awal, Ngarsa Dalem miyos (Sultan ke Masjid Gedhe), lalu nyebar udhik-udhik di Pagongan," kata Jayaningrat, Jumat (7/10/2022) malam.

ADVERTISEMENT

"Setelah menyebar udhik-udhik, terus mendengarkan Risalah Nabi Muhammad SAW. Setelah selesai kondur (Sultan pulang), sambil menunggu acara Kondur Gangsa selesai," imbuh dia.

Menurut Jayaningrat, salah satu momen yang ditunggu masyarakat ialah pembagian udhik-udhik oleh Sultan secara langsung. Udhik-udhik adalah simbol sedekah raja kepada rakyatnya. Udhik-udhik terdiri dari bunga, uang logam, beras, dan biji-bijian.

Tak hanya dinanti oleh warga Jogja dan sekitarnya, udhik-udhik juga diburu oleh sebagian wisatawan dari luar daerah. "Tadi pas rame-rame, terus ikut gabung. Pas dilempar sama Sultan, alhamdulillah dapat," kata Adri, wisatawan asal Lampung.

Wisatawan lain asal Jakarta, Tata, mengaku tak kebagian udhik-udhik karena saking tingginya antusiasme warga ketika berebut."Nggak dapat karena langsung minggir. Kebetulan di tengah itu ramainya, crowd-nya langsung penuh," ujar Tata.

"Menuruku menarik banget, justru harus banyak seperti ini sih. Jangan cuma wisata-wisata yang cuma selfie aja, tapi lebih banyak ke budaya, karena nggak cuma menarik dilihat, tapi di situ banyak filosofinya juga," imbuh Tia menanggapi penyelenggaraan Kondur Gangsa.

(dil/dil)


Hide Ads