.webp)
Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) periode 2022-2027 dijadwalkan berlangsung Senin 10 Oktober 2022 pekan depan. DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) DIY menyampaikan catatan jelang momen tersebut.
Sekjen DPD KSPSI DIY Irsyad Ade Irawan menyampaikan catatan soal menjelang momen pelantikan Gubernur DIY 2022-2027. KSPSI menganggap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X selama menjabat belum mampu mengangkat kesejahteraan buruh di DIY.
"Dalam pidato penetapan/pengukuhan Gubernur DIY 2017-2022, ia (Sultan) memberi judul: menyongsong abad Samudra Hindia untuk kemuliaan martabat Jogja. Buruh di DIY merasa bahwa sepanjang 2017-2022 belum termuliakan martabatnya. Apa sebab? Karena Gubernur menetapkan upah yang murah selama 5 tahun tersebut," terang Irsyad kepada wartawan, Jumat (7/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Defisit ekonomi bagi buruh di DIY, menurut Irsyad, sudah terjadi selama tiga sampai empat tahun belakang. Penyebabnya adalah pengupahan selalu di bawah survei kebutuhan hidup layak (KHL).
"Sebagai contoh UMK Kota Jogja 2021 adalah sebesar Rp 2.069.530, sedangkan hasil survei menemukan angka hidup layak adalah Rp 3.067.048. Artinya ada defisit ekonomi Rp 997.518," jelasnya.
Lebih lanjut Irsyad berharap, Gubernur DIY bisa merealisasikan secara konkret tujuan Keistimewaan DIY yakni dengan mewujudkan ketenteraman warga DIY.
"Realisasi konkret tujuan Keistimewaan DIY, kemakmuran warga DIY, dengan mengalokasikan Danais dan APBD untuk program kesejahteraan rakyat memberikan bantuan permodalan dan pendampingan bagi koperasi buruh," imbuhnya.
Untuk diketahui, dikutip dari laman DPRD DIY, Jumat (7/10), pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2022-2027 bakal digelar di Istana Negara pada tanggal 10 Oktober 2022.
(rih/aku)
