Polres Bantul telah melakukan pemeriksaan terhadap admin akun Twitter @polseksrandakan yang diduga sempat mengomentari cuitan terkait tragedi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dengan kata-kata yang kurang pas. Hasilnya admin sama sekali tidak pernah melakukan tersebut, sehingga akun tersebut murni diretas dan saat ini kasus dilaporkan ke tim siber Polda DIY.
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry membenarkan bahwa telah terjadi adanya komentar dari akun twitter Polsek Serandakan Bantul pada tanggal 2 oktober 2022 pukul 03.47 WIB dan 3.51 WIB terkait kerusuhan sepakbola di Malang. Propam Polres Bantul juga telah melakukan pemeriksaan terhadap admin akun tersebut.
"Kami juga telah mendalami dan memeriksa admin akun tersebut dengan hasil pemeriksaan bahwa admin tidak memberikan komentar terkait kasus kerusuhan sepakbola tersebut," katanya melalui keterangan tertulis untuk wartawan, Minggu (2/10/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, Polres Bantul menduga akun Twitter Polsek Srandakan telah menjadi korban peretasan dari pihak yang tidak bertanggungjawab. Bahkan, saat ini Polsek Srandakan telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda DIY.
"Ada dugaan bahwa akun Polsek Srandakan telah diretas atau dibajak oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Sehingga Polsek Srandakan telah membuat laporan polisi dan saat ini dugaan peretasan tersebut telah ditangani oleh tim siber Polda DIY," ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, Polres Bantul menyampaikan duka mendalam atas tragedi di Kanjuruhan, Malang. "Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian yang terjadi di Malang," ucapnya.
Sebelumnya, akun Twitter Polsek Srandakan mengomentari cuitan terkait tragedi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dengan kata-kata yang kurang pas. Terkait hal tersebut, Polsek Srandakan mengaku akun Twitter @polseksrandakan diretas orang yang tidak bertanggungjawab.
Dari tangkapan layar ang didapatkan detikJateng, awalnya akun Twitter @akmalmaharli menciutkan tentang 'penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan. STOP KOMPETISI ATAS DASAR KEMANUSIAAN! Cc @jokowi @Kiyai_MarufAmin'. Selanjutnya, akun Twitter @polseksrandakan membalas cuitan tersebut dengan kata 'Modyarrr'.
Tak hanya hal tersebut, dari pantauan detikJateng pukul 12.39 WIB ternyata akun @polseksrandakan juga membalas cuitan @indohooligan12 dengan kata-kata 'gek do belani opo koe ki'. Seperti tidak ingin berhenti, akun @polseksrandakan kembali menimpali cuitan akun @f12xos dengan 'Salut sama pak tentara, musnahkan'.
Sedangkan memasuki pukul 15.55 WIB akun @polseksrandakan sudah menghapus balasan pada akun-akun tersebut. Kendati demikian, tangkapan layar terkait balasan @polseksrandakan ke akun lain sudah ramai tersebar di media sosial (medsos).
Kapolsek Srandakan Kompol Sudarsono mengatakan, bahwa Polsek Srandakan memang memiliki akun medsos, khususnya Twitter. Di mana akun tersebut adalah @polseksrandakan.
"Iya betul, akunnya Polsek Srandakan," katanya saat dihubungi detikJateng, Minggu (2/10/2022).
(apl/apl)