Akun Twitter Polsek Srandakan mengomentari cuitan terkait tragedi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dengan kata-kata yang kurang pas. Terkait hal tersebut, Polsek Srandakan mengaku akun Twitter @polseksrandakan diretas orang yang tidak bertanggungjawab.
Dari tangkapan layar yang didapatkan detikJateng, awalnya akun Twitter @akmalmaharli mencuitkan tentang 'penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan. STOP KOMPETISI ATAS DASAR KEMANUSIAAN! Cc @jokowi @Kiyai_MarufAmin'. Selanjutnya, akun Twitter @polseksrandakan membalas cuitan tersebut dengan kata 'Modyarrr'.
Tak hanya hal tersebut, dari pantauan detikJateng pukul 12.39 WIB ternyata akun @polseksrandakan juga membalas cuitan @indohooligan12 dengan kata-kata 'gek do belani opo koe ki'. Seperti tidak ingin berhenti, akun @polseksrandakan kembali menimpali cuitan akun @f12xos dengan 'Salut sama pak tentara, musnahkan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan memasuki pukul 17.23 WIB akun @polseksrandakan sudah menghapus balasan pada akun-akun tersebut. Kendati demikian, tangkapan layar terkait balasan @polseksrandakan ke akun lain sudah ramai tersebar di media sosial (medsos).
Kapolsek Srandakan Kompol Sudarsono mengatakan bahwa Polsek Srandakan memang memiliki akun medsos, khususnya Twitter. Di mana akun tersebut adalah @polseksrandakan.
"Iya betul, akunnya Polsek Srandakan," katanya saat dihubungi detikJateng, Minggu (2/10/2022).
Terkait balasan yang kurang pantas terhadap beberapa cuitan akun Twitter, Sudarsono mengaku kaget. Hal tersebut setelah dia mendapatkan laporan dari anggotanya.
"Jadi begini, saya juga baru tahu, dapat laporan dari anggota kalau di medsos (Twitter) dari akun Polsek Srandakan memberikan pernyataan yang tidak pas," ucapnya.
![]() |
Selanjutnya, dia mengaku langsung melakukan pelacakan terhadap siapa admin akun tersebut. Ternyata pemilik akun tersebut adalah anggota humas Polsek Srandakan.
"Jujur saya kaget, selanjutnya saya lacak. Ternyata adminnya anggota humas saya, kemudian anggota saya tidak merasa memberikan komentar di Twitter itu," ujarnya.
Oleh sebab itu, Sudarsono menduga akun tersebut telah diretas. Terlebih, password akun tersebut sudah lama tidak diganti.
"Nah, kemudian pernyataan dari anggota saya, bahwa kemungkinan bahwa akun Polsek (Srandakan) itu dibajak oleh pihak lain apalagi password akun Twitter Polsek Srandakan sudah lama tidak diperbaharui," ucapnya.
Kendati demikian, Sudarsono mengaku hal tersebut masih perlu pembuktian. Untuk itu, saat ini salah satu anggotanya tengah menjalani pemeriksaan di bagian Propam Polres Bantul.
"Tapi untuk menguji kebenarannya yang disampaikan anggota saya ini sekarang anggota saya diperiksa di propam Polres Bantul. Karena itu kan bukan pernyataan dari kesatuan," ucapnya.
Sedangkan hingga saat ini belum ada tanggapan dari Polres Bantul terkait kejadian tersebut.
(apl/sip)