WHO Sebut Akhir Pandemi di Depan Mata, Pakar UGM: Tetap Siapkan Mitigasi

WHO Sebut Akhir Pandemi di Depan Mata, Pakar UGM: Tetap Siapkan Mitigasi

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Selasa, 20 Sep 2022 14:26 WIB
Ova Emilia
Rektor UGM Prof Ova Emilia. (Foto: Instagram: @ovaemi)
Sleman -

WHO menyebut akhir pandemi COVID-19 sudah di depan mata. Kendati demikian, guru besar bidang pendidikan kedokteran sekaligus Rektor UGM Ova Emilia meminta masyarakat tetap waspada.

"Perlu ada surveilans monitoring lapangan secara terus-menerus untuk melihat dinamika, penularan, dan dinamika yang muncul (atau) hilangnya suatu penyakit itu yang akan memberikan, membuat kebijakan pemerintah," kata Ova ditemui di Sinduadi, Mlati, Sleman, Selasa (20/9/2022).

Ova menjelaskan, definisi pandemi, endemi, itu dilihat dari cakupannya. Artinya seberapa luas wilayah yang terpapar suatu penyakit. Dalam kasus COVID-19 ini masing-masing wilayah mempunyai ciri khasnya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau WHO sudah menyampaikan seperti itu artinya itu kan sudah ada perhitungannya," jelasnya.

"Kalau di Indonesia sudah semakin berkurang dan daya tahan adanya vaksinasi itu terbukti sangat baik. Angka kematian pada orang yang sudah vaksin, resiko kematian kecil," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Dengan kondisi ini, masyarakat di Indonesia sudah mulai bisa berkegiatan di luar ruang meski masih harus menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker.

"Jadi sudah bukan pandemi lagi, sudah mulai berkurang post-pandemi ya, bagaimana ada fasenya," ucapnya.

Namun, Ova mengingatkan mitigasi tetap harus dilakukan untuk mencegah merebaknya Corona. Hal itu berkaca dari kasus polio yang terjadi di Amerika. Oleh karena itu, Ova meminta agar masyarakat tidak menyepelekan pandemi ini.

"Saya memberi contoh sesuatu yang sudah tidak lagi menjadi pandemi atau suatu wabah. Polio, di Amerika tiba-tiba ada polio lagi. Itu karena adanya kejadian-kejadian kita tidak mitigasi atau melihat itu sebagai hal yang mengancam. Sehingga orang lengah," kata dia.

Simak pernyataan WHO soal pandemi COVID-19 di halaman selanjutnya...

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut akhir dari pandemi COVID-19 kini sudah di depan mata. Namun untuk itu, negara-negara masih harus melanjutkan upaya penanganan virus Corona, yang diketahui telah menewaskan lebih dari enam juta orang di dunia.

"Kita belum ada di sana (akhir pandemi COVID-19). Tapi akhir sudah di depan mata," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di konferensi pers virtual, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Kamis (15/9).

Diketahui, komentar tersebut menjadi pernyataan WHO paling optimistis sejak menyatakan COVID-19 sebagai darurat internasional. Mengingat, virus Corona telah menewaskan hampir 6,5 juta orang dan menginfeksi 606 juta orang. Pandemi COVID-19 juga secara luar biasa berimbas pada ekonomi global dan sistem perawatan kesehatan.

Seiring itu, WHO memperingatkan kemungkinan gelombang varian Corona baru di waktu mendatang. Walhasil, negara-negara perlu menjaga pasokan peralatan mefis dan petugas kesehatan yang memadai.

"Kami memperkirakan akan ada gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang berbeda," beber ahli epidemiologi senior WHO Maria Van Kerkhove.

Peluncuran vaksin COVID-19 telah membantu menekan keparahan penyakit. WHO mencatat, kematian akibat COVID-19 pekan lalu adalah yang terendah sejak Maret 2020. Namun, negara-negara didesak untuk kembali mencermati kebijakan terkait penanganan COVID19 sebagai antisipasi menghadapi berkembangnya virus Corona di waktu mendatang.



Hide Ads