Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) menggelar pameran dan bursa tosan aji bertajuk Musyawarah Agung Senapati (MAS) 2022 di Kabupaten Bantul sejak Jumat (16/9) sampai Minggu (18/9/2022). Salah satu dari 77 keris yang menarik perhatian adalah keris Nagasasra Majapahit. Berikut cerita pemiliknya bisa mendapatkan keris tersebut.
Pemilik keris Nagasasra Majapahit, Nurjianto, mengatakan ada kajian dan penelitian oleh orang-orang yang memiliki ilmu di bidang perkerisan. Nurjianto kemudian mengutip penjelasan senior Tosan Aji almarhum Empu Totok.
"Beliau mengatakan bahwa memang tepat keris yang luknya lebih dari 9, jenis bentuk naga itu bukan keris Majapahit. Karena keris Majapahit menganut aliran yang namanya Dewata Nawa Sanga," katanya saat ditemui di Ros-In Hotel, Bantul, Sabtu (17/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah satu simbol, satu aliran Majapahit di mana ada Hindu Siwa dan membentuk 8 curik itu yang namanya surya Wilwatikta. Dari situlah puncak dari luk di Majapahit itu, khususnya keris yang di situ ada makhluk mitologi termasuk naga itu luk puncaknya adalah 7," lanjut Nurjianto.
Pria yang juga Ketua Panitia MAS 2022 itu mengatakan, keris Nagasasra khususnya yang berasal dari zaman Majapahit sangat jarang dijumpai. Menurut dia, kebanyakan keris Nagasasra dengan luk 11, luk 9, luk 7 dan lain sebagainya bukan berasal dari Majapahit namun Demak.
![]() |
"Nah, di akhir pandemi ini tiba-tiba muncul keris itu (Nagasasra Majapahit) yang tidak diduga-duga. Di mana sebelumnya dimiliki seorang tokoh yang sangat luar biasa di Jawa Timur, saya tidak bisa menyebutkan namanya, dan diberikan kepada saya," ujarnya.
"Itu (keris Nagasasra Majapahit) dirawat turun temurun. Nah, setelah itu ketemu saya, setelah saya kaji ternyata ini keris yang pertama dibuat Nagasasra di era Majapahit," ucapnya.
Menurutnya, perawatan keris tersebut sangat sulit karena sudah berusia sangat tua. Karena itu, keris tersebut bakal diabadikan di Museum Sanggar Keris Mataram, Donotirto, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.
"Maka keris itu kita abadikan, kita museumkan, rencana di Museum Sanggar Keris Mataram, Donotirto. Tujuannya untuk edukasi masyarakat, tidak diperjualbelikan," katanya.
Komentar pakar soal keris Nagasasra Majapahit ada di halaman berikutnya...
"Sebetulnya nilainya tidak terhingga, kalau keris-keris seperti itu tidak terhingga, tidak bisa dinilai Rp 2 miliar, Rp 10 miliar, tidak bisa. Tidak terukur lagi kalau itu," ucapnya.
Menyoal tidak bolehnya awak media hingga pengunjung mengambil foto keris langka itu secara dekat, Nurjianto menjelaskan bahwa semua itu untuk mencegah plagiasi. Selain itu, keris juga disebut sebagai simbol kepemilikan dari pemiliknya dan hal itu bersifat privasi.
"Maka ketika keris itu difoto utuh, orang itu akan membaca secara simbolik pemegangnya seperti apa. Maka itu keris sifatnya sinengker, sifatnya rahasia," katanya.
"Ketika difoto orang akan tahu detail keris itu dan akan tahu maksud dan tujuan si pemegang itu. Karena keris itu menyimbolkan keinginan, harapan dan sebagainya," lanjut Nurjianto.
Gus Poleng, panggilan akrab Nurjianto di kalangan pecinta keris, mengatakan beberapa keris langka yang akan dipamerkan di antaranya dua keris dari era Majapahit yakni Keris Naga Sasra bergelar Shang Hyang Antaboga dan Keris Kyai Sekar Anggrek.
Selama ini keris-keris langka dan berusia ratusan tahun yang sering dipamerkan adalah dari era pasca Majapahit yakni era Demak, Pajang, dan Mataram Islam.
"Baru di Musyawarah Agung Senapati Nusantara 2022 kali ini keris dari era Majapahit dipamerkan secara terbuka," katanya.
Banyak yang mengklaim memiliki keris Nagasasra Majapahit yang asli. Namun sampai saat ini masih diragukan keasliannya, bahkan di berbagai museum keris di dunia tidak ditemukan yang namanya keris Nagasasra Majapahit dengan ciri yang disepakati para ahli keris.
"Setelah melalui kuratorial serta kajian para pakar keris Nusantara dengan miliki ciri khusus antara lain adalah bentuk kepala naga pada gandik keris dan badnya menjulur sampe atas dengan hiasan kinatah serta sisik emas pada bagian badannya dan bilahnya berpamor Hurap atau Wesi Purosani," ucapnya.
Pameran dan bursa keris di Ros-In Hotel ini berlangsung sejak Jumat (16/9) hingga Minggu (18/9/2022). Total ada 77 keris terbaik dari 11 wilayah di Indonesia yang dipamerkan. Juga terdapat 160 stand di bursa keris MAS 2022.
Tanggapan Pakar soal Keris Nagasasra Majapahit yang Dipamerkan
Ahli sekaligus pemerhati keris Nilo Suseno mengatakan belum bisa memastikan 100% jika salah satu keris yang dipamerkan di MAS 2022 tersebut adalah keris Nagasasra Majapahit. Sebab, untuk memastikan hal tersebut memerlukan kajian fisik juga harus merunut siapa saja pemilik-pemilik sebelumnya.
"Ya, sepertinya demikian (keris yang dipamerkan di MAS 2022 keris Nagasasra Majapahit)," katanya kepada detikJateng, Sabtu (17/9/2022).
"Nagasasra nggih itu, kemungkinan itu kita estimasi. Tapi saya pribadi ya tidak bisa memastikan 100 persen, kan biasanya kita estimasi," ujarnya.
"Karena biasanya kita kan barang yang disertai dokumen lengkap karena periodenya yang panjang. Jadi semacam keterangan, kalau masih bisa dirunut dokumen kepemilikannya gitu mungkin kita bisa memastikan 100 persen. Dan dari ciri fisiknya (keris) kita bisa mengestimasi didapatkan dari zaman tertentu," terang Nilo.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/dil)