Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) akan menggelar pameran dan bursa tosan aji di Hotel Ros-In, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul tanggal 16-18 September nanti. Selain itu mereka juga akan membahas pengusulan 25 November sebagai Hari Keris Nasional.
Ketua Panitia Musyawarah Agung Senapati (MAS) Nusantara, Nurjianto, mengatakan beberapa keris langka yang akan dipamerkan seperti dua keris dari era Majapahit, yakni Keris Naga Sasra bergelar Shang Hyang Antaboga dan Keris Kyai Sekar Anggrek. Menurutnya, selama ini keris-keris langka dan berusia ratusan tahun yang sering dipamerkan adalah dari era pasca-Majapahit yakni era Demak, Pajang, dan Mataram Islam.
"Dan baru di Musyawarah Agung Senapati Nusantara 2022 kali ini keris dari era Majapahit dipamerkan secara terbuka," kata Nurjianto kepada wartawan di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (14/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Poleng, sapaannya, menjelaskan dipamerkannya dua keris dari era Majapahit tersebut sangat terkait dengan tema besar MAS 2022 yakni 'Keris Nusantara untuk Indonesia Bangkit'. Menurutnya, pembuatan keris Naga Sasra berkaitan untuk mengatasi kegaduhan di Majapahit saat itu.
"Di era Majapahit ada sosok Empu Supo Mandrani yang bergelar Pangeran Sedayu yang salah satu mahakaryanya adalah keris dengan dapur Naga Sasra," ujarnya.
Selain Keris Naga Sasra, juga akan dipamerkan keris-keris yang dimiliki oleh para raja-raja Nusantara lainnya seperti Keris Singo Barong, Junjung Drajad, dan Rondoro.
"Itu cerita legendaris soal keris bahwa Keris Naga Sasra dibikin oleh Empu Supo ketika ada gejolak dan pandemi untuk mengatasi kegaduhan yang muncul di seantero kerajaan," lanjut Gus Poleng.
Sementara itu, Ketua Organizing Committee (OC) MAS 2022, Fendi Prayitna, menambahkan bahwa selama dua tahun lalu tidak ada pameran dan bursa tosan aji berskala nasional gegara pandemi. Pada akhir pekan nanti, diprediksi akan menjadi puncak bursa keris dan tosan aji.
"Ribuan kolektor datang setelah dua tahun tidak ada transaksi, mulai ramai lagi sejak lebaran lalu. Bursa besok akan jadi puncak perdagangan tosan aji di Indonesia pada tahun ini," kata Fendi.
Halaman selanjutnya, yang bakal hadir ada Hasto PDIP hingga Gibran....
Selain akan menghadirkan keris-keris pemula dengan harga Rp 2-10 juta, keris-keris seharga puluhan juta dan ratusan juta bahkan miliaran rupiah disebutnya juga akan hadir di bursa.
Salah satu yang sudah memastikan hadir di bursa adalah kolektor besar dari Bali bernama Haji Tris Heryanto yang membawa beberapa keris langka dan sebuah topeng emas.
Terkait total peserta MAS 2022 yang akan hadir di Bantul diperkirakan sebanyak 180 orang. Di mana 15 di antaranya adalah bupati dan wali kota yang merupakan perwakilan dari 73 paguyuban dari 73 kabupaten di Indonesia.
"Jadi 17 September puncak acara Musyawarah Agung, sementara 16-18 juga akan ada pameran dan bursa keris. Kita perkirakan 1.000 orang pecinta keris tumpek blek meramaikannya," jelasnya.
Fendi membocorkan, bahwa ada sekitar 15 bupati yang memastikan hadir di MAS 2022. Di mana hal tersebut tentu saja bakal semakin meramaikan bursa sekaligus bisa mendorong para bupati tersebut untuk memberi dukungan pada para pelaku budaya tosan aji di kabupatennya masing-masing.
"Dan yang istimewa, Bupati Sumenep, Kabupaten di Madura yang dikenal sebagai kota keris, memastikan hadir untuk berbagi mengenai perkembangan teknologi dan skill pembuatan keris di sana," imbuhnya.
Ketua Panitia Musyawarah Agung Senapati (MAS) Nusantara, Nurjianto, menambahkan ada tiga tokoh politik Indonesia yang juga pecinta keris hadir meramaikan MAS 2022. Satu dari tiga tokoh politik itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Pak Hasto kan Sekjen Senapati Nusantara. Sedangkan Mas Gibran, Bupati Kediri Anindhito Himawan Pramana, dan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat nanti ada GKR Mangkubumi," kata Nurjianto.
"Semuanya bersama-sama akan memikirkan apa yang terbaik untuk perkembangan Keris Nusantara," lanjut Nurjianto.