Dampak Penutupan Selokan Mataram Meluas, Kini 81 KK Kekurangan Air Bersih

Dampak Penutupan Selokan Mataram Meluas, Kini 81 KK Kekurangan Air Bersih

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Minggu, 11 Sep 2022 18:01 WIB
BPBD Sleman melakukan droping air bersih untuk warga yang terdampak penutupan Selokan Mataram, Minggu (11/9/2022).
BPBD Sleman melakukan droping air bersih untuk warga yang terdampak penutupan Selokan Mataram, Minggu (11/9/2022). (Foto: dok. BPBD Sleman)
Sleman -

Dampak penutupan Selokan Mataram semakin meluas. Kini ada puluhan KK di dua kapanewon di Sleman yang mengalami kekurangan air bersih.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro menjelaskan awalnya hanya belasan KK warga Susukan II, Seyegan yang terdampak penutupan selokan. Namun kini meluas hingga Kapanewon Tempel.

"Warga kekurangan air bersih yakni ada di Padukuhan Susukan II, Seyegan. Kemudian di Kapanewon Tempel di Padukuhan Tangisan dan Jambean," kata Bambang kepada wartawan, Minggu (11/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan saat ini total ada 81 KK yang terdampak. Rinciannya di Padukuhan Susukan 15 KK, Tangisan 9 KK, dan Jambean 57 KK.

"Total 81 KK yang terdampak, ada juga ternak sapi yang ikut terdampak kurangnya air di Tangisan 39 ekor dan Jambean 19 ekor," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

BPBD Sleman, lanjut dia, sejauh ini telah menyiapkan 14 hidran umum di tiga lokasi itu. Selain itu, droping air juga akan terus dilakukan jika warga masih kesulitan air bersih selama penutupan selokan.

Adapun aliran Selokan Mataram ditutup selama tiga bulan untuk perbaikan. Mulai dari tanggal 1 Agustus hingga Oktober mendatang.

"Droping air bersih dengan armada truk tangki air sejumlah 3 truk tangki air. Penutupan Selokan Mataram selama 3 bulan dari 1 Agustus hingga 30 Oktober 2022," pungkasnya.

Sebelumnya, debit air sumur warga Padukuhan Susukan, Margokaton, Seyegan, Sleman berkurang. Akibatnya belasan kepala keluarga (KK) kini mengalami kesulitan air bersih.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro menjelaskan berkurangnya debit air sumur warga akibat ditutupnya Selokan Mataram untuk perbaikan. Penutupan Selokan Mataram itu berlangsung tiga bulan sejak 1 Agustus lalu.

"Iya betul (ada kesulitan air bersih di Seyegan) karena tiga bulan ini Selokan Mataram ditutup untuk perbaikan," kata Bambang saat dihubungi wartawan, Kamis (8/9).

Bambang menjelaskan awalnya warga yang mengalami kesulitan air bersih hanya satu KK saja. Namun, dari data BPBD Sleman tercatat ada 15 KK dengan total 42 jiwa yang terdampak.




(aku/ahr)


Hide Ads