Gua Grubug berada Pedukuhan Jetis Wetan, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Konon, gua tersebut menjadi lokasi eksekusi terhadap orang-orang yang disinyalir terlibat dengan gerakan PKI.
Gua Grubug berada di dekat Luweng Jomblang. Untuk mencapai gua tersebut harus berjalan kaki menyusuri kebun jati. Sesampainya di lokasi, nantinya akan ada beberapa besi yang terpasang kotak di bibir gua.
Melongok lebih dekat, gua tersebut terbilang cukup dalam dan terdengar suara aliran sungai dari bawah Gua Grubug. Selain itu, sesekali tampak mulut gua berwarna putih keabu-abuan karena derasnya percikan air sungai bawah tanah pada gua tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga Kalurahan Pacarejo bernama Paijem mengatakan Gua Grubug memiliki kedalaman lebih dari 90 meter. Paijem melanjutkan, gua tersebut dahulu pernah menjadi tempat untuk mengeksekusi dan membuang orang-orang yang terlibat PKI.
"Kalau pas PKI saya masih kecil, jadi tidak begitu tahu detailnya. Tapi cerita dari kakek saya di situ memang untuk membuang orang-orang yang terlibat 30S (G30S PKI)," kata Paijem saat ditemui di ladang sekitar Gua Grubug, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, Sabtu (10/9/2022).
Wanita yang mengenakan caping ini juga bercerita bagaimana situasi yang dialaminya saat marak eksekusi terhadap orang-orang yang terlibat PKI. Menurutnya, apabila ada sekelompok orang membawa orang-orang yang akan dieksekusi, warga memilih tidak keluar rumah.
"Iya kalau sore, kalau ada orang yang mau ke sana (melakukan eksekusi) ya orang-orang tidak keluar rumah," ungkapnya.
Sementara itu salah satu pemandu wisata di Luweng Jomblang, Budiyanto, mengaku kejadian itu terjadi di medio tahun 1960-an. Karena itu Budi mengaku tidak terlalu tahu secara detail namun orang tua dan kakek neneknya pernah menceritakan sejarah kelam Gua Grubug.
"Kalau untuk detailnya saya belum lahir ya, tapi kalau dari cerita orang tua dan simbah-simbah saya itu memang tempat tersebut dijadikan salah satu tempat eksekusi G30S, sama satunya petrus (penembakan misterius) itu. Petrus tahun 80-an, kalau G30S itu kan tahun 60-an," ujarnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
"Katanya simbah dulu itu setiap habis magrib kalau di kampung terdengar suara tembakan itu tidak ada orang yang berani keluar dari rumah," ucapnya.
"Karena itu pasti di jalan itu ada rombongan orang baris tapi diikat, terus jalan karena aksesnya dulu jalan setapak. Yang jelas itu habis magrib pasti ada yang ke sini (Gua Grubug) bawa itu (orang-orang disinyalir PKI)," imbuh Budi.
Budi melanjutkan, jumlah orang-orang disinyalir PKI yang dieksekusi di Gua Grubug disebut banyak. Hal itu merujuk cerita orang tua soal Gua Grubug kepadanya.
"Terus namanya masyarakat kan ada yang penasaran juga, dan diam-diam mengikuti dari kejauhan. Sampai ke lokasi sini, katanya ada yang secara langsung melihat eksekusi itu. Kalau jumlah yang dieksekusi di situ banyak," katanya.
![]() |
Seakan menegaskan informasi tersebut, banyak ditemukan tulang di dasar Gua Grubug. Menurut Budi, tulang-tulang tersebut diduga kuat merupakan orang-orang yang dahulu dieksekusi di gua tersebut.
"Guanya itu di bawahnya ada aliran sungai. Jadi kalau orang yang dieksekusi di situ itu pasti (mati). Tapi juga banyak yang masih tersangkut, karena tulangnya masih banyak," ujarnya.
Hal tersebut membuat sekelompok orang membersihkan tulang-tulang tersebut pada tahun 90-an.
"Kalau yang membersihkan tulang-tulang itu tahun 90-an, jadi ada sekelompok orang turun ke gua lalu membersihkan itu tadi," ujarnya.
Budi juga menceritakan bahwa hingga saat ini masih banyak orang yang mendatangi Gua Grubug. Kedatangan orang-orang itu untuk melakukan ziarah.
"Sampai sekarang masih ada yang ziarah ke sana (Gua Grubug). Bahkan belum lama ini ada orang Bantul itu anggota keluarganya hilang entah ke mana. Terus mereka seperti punya insting dan yakin beliau ada di sini (Gua Grubug)," imbuhnya.
Simak Video "Video: Viral Lurah di Gunungkidul Disiram, Disebut Karena Masalah Utang"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)