28 Gempa di Bantul-Gunungkidul dalam Sepekan, BMKG Ungkap Pemicunya

28 Gempa di Bantul-Gunungkidul dalam Sepekan, BMKG Ungkap Pemicunya

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Rabu, 07 Sep 2022 10:44 WIB
Seismograph with paper in action and earthquake - 3D Rendering
Ilustrasi gempa bumi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9)
Yogyakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 28 gempa terjadi di wilayah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam sepekan. Begini penjelasan BMKG.

"Dari hasil monitoring gempa tercatat 28 event gempa bumi di sekitar Bantul dan Gunungkidul pada tanggal 1-7 September 2022, dengan magnitudo 1,1 sampai 3,6 dan kedalaman 5 kilometer sampai dengan 129 kilometer," kata Koordinator Bidang Observasi Stasiun Geofisika BMKG Jogja Budiarta saat dihubungi detikJateng, Rabu (7/9/2022).

Budiarta menjelaskan kejadian kegempaan di wilayah DIY diakibatkan oleh aktivitas sesar lokal dan subduksi lempeng Eurasia dan IndoAustralia di laut selatan Jawa.

"Kejadian gempa bumi tersebut masih termasuk aktivitas kegempaan yang normal dan sering terjadi, sampai saat ini tidak ada info dirasakan," ujar Budiarta.

BMKG juga menyampaikan peristiwa gempa itu merupakan fenomena biasa dan meminta masyarakat untuk tidak panik.

"Sebenarnya gempa bumi yang terjadi dalam beberapa hari di wilayah Bantul dan Gunungkidul merupakan fenomena biasa karena secara geotektonik wilayah DIY merupakan daerah aktif gempa," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Jogja Setyoajie Prayoedhie kepada detikJateng, hari ini.

Gempa di Bantul-Gunungkidul Dipicu Aktivitas Sesar Opak

Setyoajie melanjutkan, secara umum gempa bumi di Bantul dan Gunungkidul tersebut dipicu oleh aktivitas yang terjadi di sistem sesar opak. Selain itu, jika dilihat dari magnitudo (M) gempanya, gempa tersebut masuk dalam kategori gempa mikro dengan kekuatan bervariasi antara M 1,1-1,5.

"Serta masuk kategori gempa dangkal di mana episenter gempa pada umumnya berada di daerah karst yang cenderung rapuh," ujarnya.

Terkait intensitas gempa tersebut, Setyoajie meminta masyarakat tidak perlu menyikapinya secara berlebihan. Kendati demikian masyarakat harus tetap waspada.

"Masyarakat silakan beraktivitas secara normal, tidak perlu khawatir, tetap tenang dan waspada," ucapnya.

Selain itu, dia meminta agar masyarakat jangan mudah terpancing hoax terkait informasi gempa bumi.

"Dan jangan mudah terpancing hoax atau isu yang belum jelas kebenarannya. Jika masyarakat membutuhkan informasi terkini terkait gempa bumi dapat menghubungi langsung BMKG atau BPBD terdekat," imbuhnya.




(rih/sip)


Hide Ads