Harga BBM Naik, Pemda DIY Hitung Ulang Tarif Trans Jogja

Harga BBM Naik, Pemda DIY Hitung Ulang Tarif Trans Jogja

Heri Susanto - detikJateng
Senin, 05 Sep 2022 16:55 WIB
Bus Trans Jogja berhenti beroperasi hingga berakhirnya PPKM Darurat. Hal itu dilakukan guna menekan mobilitas warga selama pemberlakuan PPKM Darurat.
Bus Trans Jogja (Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
Yogyakarta -

Kenaikan harga BBM berdampak langsung terhadap angkutan. Tak terkecuali moda transportasi umum milik Pemda DIY, bus Trans Jogja.

Saat ini Pemda DIY sedang menghitung ulang tarif Rp 3 ribu yang saat ini berlaku.

"Mau tidak mau Trans Jogja itu kan pakai bio solar. Bio solar itu naiknya cukup tajam. Tentu nanti akan dilakukan perhitungan evaluasi, apakah yang ditambah subsidinya? Apakah yang ditambah beban masyarakatnya?" kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji, saat diwawancarai wartawan, Senin (5/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, lanjut Aji, tarif Trans Jogja masih berlaku Rp 3 ribu. Tarif ini berlaku sekali naik jarak jauh atau dekat.

"Yo Rp 3 ribu ki tekan ngendi (sampai mana)," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, soal tarif untuk Trans Jogja ini bergantung dari subsidi dari Pemda DIY. Ia pun meminta Dinas Perhubungan DIY bersama dengan operator Trans Jogja PT AMI menghitung ulang tarif yang berlaku saat ini.

"Tarif ini kan tergantung subsidi juga. Makanya, Dinas Perhubungan bersama PT AMI menghitung evaluasi," jelasnya.

Soal subsidi tarif Trans Jogja, kata Aji, jika tidak ada kenaikan maka operator Trans Jogja melakukan penghematan. Yaitu dengan mengurangi jumlah bus yang beroperasi.

"Subsidi kan by service ya. Ya dikurangi jumlah keberangkatan (bus beroperasi). Dikurangi jumlah armada," katanya.

Apalagi saat ini, menurut Aji, kondisi di lapangan kebutuhan masyarakat akan Trans Jogja ini tidak terlalu tinggi. Ini terlihat dari armada yang beroperasi kebanyakan kosong tidak ada penumpang.

"Kebutuhan terhadap ketersediaan Trans Jogja itu perlu evaluasi. Sekarang kita melihat lebih banyak kosongnya daripada isinya," jelasnya.

Tapi dengan adanya kenaikan harga BBM ini, lanjut Aji, pihaknya tetap akan membangun transportasi yang terintegrasi. Sebab transportasi terintegrasi ini bisa untuk mendorong wisatawan datang ke Jogja.

"Tetap transportasi terintegrasi kita pikirkan. Antara transportasi dari luar kota, harus tetap dilakukan. Karena memberikan layanan yang lebih baik juga merangsang orang datang ke Jogja untuk berwisata," imbuhnya.

Untuk diketahui, harga BBM Pertamina resmi mengalami kenaikan, Sabtu (3/9), mulai pukul 14.30 WIB. Pemerintah menetapkan harga baru BBM jenis solar, Pertalite, dan Pertamax.

Harga BBM jenis solar naik menjadi Rp 6.800 per liter, Pertalite naik menjadi Rp 10.000/liter, dan Pertamax naik jadi Rp 14.500/liter.




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads