Upaya pencarian Tim SAR gabungan terhadap pria misterius yang hilang akibat terseret arus muara Sungai Opak membuahkan hasil. Tim SAR berhasil menemukan pria tersebut 100 meter dari lokasi kejadian dalam kondisi tewas.
Pria tersebut diketahui terseret arus Sungai Opak pada Kamis pagi (4/7/2022). Peristiwa itu diketahui oleh seorang pemancing di sungai itu.
Komandan Tim Basarnas Yogyakarta Dedi Prasetya menjelaskan, setelah pencarian dari siang hingga pukul 17.00 WIB masih nihil pihaknya melakukan pencarian lagi pada malam hari. Pencarian dilakukan dengan penyisiran di darat dan di sisi sungai serta pantauan di sekitar lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya korban berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pukul 00.30 WIB (Jumat). Korban ditemukan jarak 100 meter arah barat lokasi kejadian dengan posisi mengambang dan kondisinya sudah meninggal dunia," katanya kepada wartawan di Kabupaten Bantul, Jumat (5/8/2022).
Saat mengevakuasi jasad pria tersebut, Tim SAR gabungan tidak mendapati kartu identitas dan sebagainya. Karena itu jasad tersebut langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda DIY untuk menjalani proses identifikasi.
"Korban di evakuasi Tim SAR Gabungan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," ucapnya.
Dengan ditemukannya korban hanyut di muara Sungai Opak, Dedi menyebut operasi SAR ditutup. Selanjutnya semua unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.
Sebelumnya, seorang pria tanpa identitas terseret arus saat berenang di muara Sungai Opak, Bantul. Akibatnya pria tersebut tenggelam dan hingga saat ini masih dalam pencarian Tim SAR.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah IV Pantai Samas-Pantai Pandansimo Dwi Rias Pamuji menjelaskan, bahwa kejadian bermula saat seorang pemancing melihat seorang pria berenang di muara Sungai Opak sekitar jam 9 pagi. Ketika hendak berenang dari arah timur ke barat, tiba-tiba gelombang tinggi datang dan menyeret pria tersebut.
"Jadi dari keterangan saksi itu awalnya ada laki-laki mau menyeberang dengan cara renang. Saat itu kondisi air surut, lalu karena ada gelombang tinggi laki-laki itu terseret arus," katanya saat dihubungi detikJateng, Kamis (4/8/2022).
Hal itu, kata Dwi, membuat pria tersebut terseret arus ke selatan muara Sungai Opak. Selanjutnya, saat datang gelombang tinggi pria itu terseret lagi ke sisi utara dan sudah tidak terlihat lagi.
"Korban sempat melambaikan tangan. Tapi tersapu ombak ke arah utara muara menuju pusaran sungai, lalu korban tidak terlihat lagi," ujarnya.
(ahr/ahr)