Suporter PSS Tri Fajar Firmansyah (23) akhirnya meninggal setelah 8 hari dirawat di rumah sakit. Tri Fajar menjadi korban rusuh suporter di Babarsari, Sleman, pada 25 Juli lalu. Keluarga mengungkap kondisi Tri Fajar sejak awal menjadi korban rusuh hingga meninggal.
Ayah Tri Fajar, Wahyudi, mengungkapkan bahwa Tri Fajar meninggal dunia pada Selasa (2/8) pukul 14.10 WIB di RSPAU Hardjolukito. Tri Fajar sempat mendapatkan perawatan selama 8 hari di rumah sakit tersebut.
Selama dirawat, Tri Fajar dalam kondisi tak sadarkan diri karena luka serius yang dialami di bagian kepala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisinya tidak karuan Mas, kondisinya tidak sadar selama 8 hari," kata Wahyudi, saat ditemui di rumah duka Dusun Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (3/8/2022).
Hal serupa juga disampaikan oleh Dukuh Tambakbayan, Widodo. Disebutkan bahwa akibat luka parah yang dialami Tri Fajar adalah di kepala bagian belakang,
"Ya, (luka) parah di belakang (kepala) ini," ujar Widodo sembari menunjuk kepala di bagian belakang.
Akibat luka parah di kepala tersebut, Tri Fajar tidak sadar semenjak menjadi korban pengeroyokan hingga meninggal, delapan hari setelahnya.
"Enggak sadar dari awal itu," kata Widodo saat ditemui di rumah duka.
Ia pun ingin agar kejadian ini tidak terulang kembali. Selain itu, dia meminta polisi agar mengusut tuntas.
(mbr/ahr)